Satgas Operasi Zebra Ajak Pelajar Pringsewu Tertib di Jalan Raya

Satgas Operasi Zebra Ajak Pelajar Pringsewu Tertib di Jalan Raya

--

PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.CO.ID--Polres Pringsewu melalui Satgas Operasi Zebra 2025 memberikan pendidikan masyarakat (Dikmas) Lantas kepada siswa SMPN 2 Pringsewu pada Senin (24/11/2025). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini, khususnya di kalangan pelajar.

Dalam penyuluhan tersebut, petugas menyampaikan materi mengenai keselamatan berkendara dan aturan dasar di jalan raya. Meski belum diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor, para siswa diimbau memahami tata tertib berlalu lintas seperti penggunaan helm berstandar SNI, larangan berboncengan lebih dari satu orang, tidak memainkan ponsel saat berkendara, tidak ugal-ugalan di jalan, serta mengutamakan keselamatan pejalan kaki.

Petugas juga memaparkan data pelanggaran dan kecelakaan yang terjadi di wilayah Pringsewu. Usia produktif 12–35 tahun, termasuk pelajar, masih mendominasi jumlah pelanggaran maupun korban kecelakaan, sehingga edukasi dianggap penting untuk dilakukan secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Sepekan Ops Zebra, Polres Pringsewu Tindak 908 Pengendara

BACA JUGA:2 Hari Ops Zebra, Satlantas Polres Tanggamus Beri 89 Teguran

Operasi Zebra 2025 yang saat ini masih berlangsung turut disosialisasikan kepada siswa. Meski mengedepankan pendidikan dan pendekatan persuasif, petugas menegaskan bahwa pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan tetap akan ditindak sesuai aturan.

Kasat Lantas Polres Pringsewu, Iptu I Kadek Gunawan, menjelaskan bahwa pembentukan karakter tertib berlalu lintas harus dimulai dari lingkungan sekolah.“Pelajar adalah generasi yang paling mudah dibentuk perilakunya. Jika sejak dini mereka memahami aturan dan risiko di jalan raya, tingkat pelanggaran di usia berikutnya bisa ditekan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pengendara, tetapi semua pengguna jalan.“Kami ingin siswa memahami bahwa keselamatan itu milik bersama. Hal sederhana seperti memakai helm atau menyeberang dengan benar sudah dapat mencegah fatalitas kecelakaan,” ungkapnya.

Kadek juga menyoroti tingginya angka kecelakaan yang melibatkan usia pelajar di wilayah Pringsewu.“Kelompok usia 12–35 tahun memiliki risiko tinggi karena mobilitas dan rasa ingin tahu yang besar. Inilah alasan kami intens memberikan edukasi ke sekolah-sekolah,” jelasnya.

Terkait Operasi Zebra, ia menyampaikan bahwa penindakan tetap dilakukan terhadap pelanggaran yang membahayakan.“Kami tetap mengutamakan edukasi, tetapi jika ada pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, langkah tegas tetap diperlukan,” katanya.

Kasat Lantas berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi rangsangan bagi pelajar untuk turut menjadi pelopor keselamatan.“Kami ingin para siswa menjadi agen perubahan. Minimal bisa mengingatkan lingkungan terdekat, termasuk keluarga, untuk lebih disiplin di jalan,”imbuhnya.

 

Sumber: