Wagub Lampung Jihan Nurlela Tanam 25.000 Mangrove di Marines Ecopark
--
PESAWARAN,RADARTANGGAMUS.CO.ID--Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela memimpin kegiatan penanaman 25.000 bibit mangrove, di Marines Ecopark, Piabung, Pesawaran, Minggu (30/11/2025).
Kolaborasi penanaman 25.000 mangrove ini melibatkan Pemprov Lampung, PT.Angkasa Pura Indonesia, Golden Tulip Springhill, Bank BRI, PLN, Pertamina, serta berbagai pihak lainnya.
Dalam sambutannya, Wagub Lampung Jihan Nurlela menegaskan bahwa penanaman mangrove bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan langkah strategis melindungi pesisir dari ancaman abrasi, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem.
"Pada hari ini ada tiga acara yang bersamaan yaitu penanaman mangrove bersamaan dengan HUT Korps Marinir, Acara bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dan Festival Way Kambas,"kata Jihan.
BACA JUGA:Dihadiri Wagub Lampung & Bupati Pringsewu, UAP Launching FKG-Halal Center
BACA JUGA:Bupati Pringsewu Apresiasi Kejati Lampung Dalam Kolaborasi Penanaman Jagung Melalui Program PMA
"Dua Acara lainnya itu pesertanya banyak, kemudian saya menilai value-nya. Kenapa saya memilih untuk hadir menanam mangrove, karena saya menilai value-nya yang paling besar adalah kalau saya tidak menanam mangrove hari ini, bisa jadi pelaksanaan yang dilaksanakan Festival Way Kambas dan acara seremonial lainnya tidak terlaksana lagi tahun depan dikarenakan ada hal-hal yang sifatnya ekologis, bisa mengancam bumi kita kalau kita tidak melaksanakan hari ini," tambah Jihan.
Jihan juga menyampaikan keprihatinannya atas berbagai bencana ekologis yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa pekan terakhir.
"Itu semua adalah akumulasi. Bukan sebab akibat dari satu dua hari, bukan sebab akibat satu dua orang, Tetapi memang sebuah akumulasi yang disebabkan oleh banyak aktivitas yang tidak bertanggung jawab. Banyak aktivitas yang menganggap bumi kita sebagai objek eksploitasi terus menerus tanpa memikirkan keseimbangan, Tanpa memikirkan keberlanjutan,"ungkap Jihan.
Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi refleksi bahwa kerusakan alam telah terjadi nyata dan membutuhkan tindakan kolektif yang terencana.
"Bumi kita ini bukan objek eksploitasi. Bumi kita ini adalah rumah yang harus kita rawat, yang harus kita pikirkan bahwa ada manusia-manusia yang akan hidup dikemudian hari, membutuhkan bumi sebagai rumah, membutuhkan bumi sebagai tempat untuk hidup, untuk menumbuhkan harapan, dan cita-cita dan lain sebagainya,"kata dia.
Wagub Jihan juga menekankan bahwa penanganan persoalan lingkungan tidak boleh berhenti pada saat bencana muncul, tetapi dimulai dari pencegahan.
“Hari ini kita mengambil langkah nyata untuk memperbaiki semuanya. Hari ini kita menanam mangrove sebagai investasi masa depan, sehingga anak cucu kita dapat menikmati Lampung yang indah,"katanya.
Sumber:
