RAJABASA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Laporan volcanic eruption notice (VEN) menyebutkan bahwa Gunung Anak Krakatau (GAK) telah mengalami erupsi pada hari Senin, 11 September 2023.
Aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik itu terjadi sekitar pukul 08.42 WIB. Erupsi itu memperlihatkan tinggi kolom abu teramati yang mencapai ketinggian 1.157 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal.
"Condong ke arah barat daya," ujar Kepala Pos Pemantau GAK Desa Hargo Pancoran, Andi Suwardi, saat dihubungi Radar Lamsel.
Lebih lanjut, Andi mengatakan kalau erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm, dan durasi sementara ini kurang lebih 3 menit 28 detik.
BACA JUGA:Sebagai Antisipasi Dampak El Nino Pemkab Lambar Siapkan 27 Ton Beras
Tidak terdengar suara dentuman dari GAK meski erupsinya masih berlangsung. "Hari ini GAK erupsi dua kali. Biasanya akan erupsi hingga beberapa kali untuk menunjukkan aktivitasnya," katanya.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi: Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperkenankan mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau (GAK) kerap kali melancarkan aktivitasnya. Pada tahun 2023 ini saja, gunung yang sarat akan sejarah itu seringkali erupsi sejak awal 2023.
Namun erupsi kali ini memengaruhi suhu udara di Kota Kalianda. Berbeda dengan erupsi pada Maret lalu. Kala itu setelah erupsi, hujan turun melembabkan suhu yang tadinya bertengger di angka 31 - 32 °C. berhasil turun menjadi 25.7-29.3 °C.
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Lampung Selatan mendapat bantuan sarana pembantu di saat bencana. Bantuan dari BNPB Pusat itu merupakan alat pendukung seperti rambu-rambu evakuasi dan penunjuk arah. Jumlahnya lumayan banyak, ada 149 rambu.
Semua rambu dan penunjuk arah akan dipasang di titik-titik yang membutuhkan. BPBD sudah mengidentifikasi desa, dan kecamatan mana saja yang perlu dipasang rambu dan penunjuk arah. Sedikitnya ada 6 desa dari 3 kecamatan yang jadi sasaran.
Kecamatan Rajabasa mendominasi titik pemasangan di tiga desa. Di Desa Banding, Sukaraja, dan Way Muli. Titik pemasangan selanjutnya di Kecamatan Kalianda, tepatnya di Kelurahan Kalianda. Titik terakhir di Kecamatan Katibung, Desa Rangai Tritunggal dan Tarahan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung Selatan, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa bantuan rambu-rambu dari BNPB untuk menutupi kekurangan yang dibutuhkan.
"Bisa melengkapi yang sudah ada, totalnya 156 rambu," katanya saat dihubungi Radar Lamsel.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa rambu dan penunjuk arah evakuasi bencana memang tujuan utamanya menyasar wilayah pesisir di tiga kecamatan itu. Dalam urusan bencana, instansi spesialisasi bencana ini sangat menaruh atensi terhadap bencana tsunami.