SIDOMULYO, RADARTANGGAMUS.CO.ID – PT. Woongsol Nature Indonesia yang berkedudukan di Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo sudah akrab dengan kebakaran.
Ironisnya, perusahaan pengolah raw material sabut kelapa itu seolah tak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Itu dibuktikan dengan banyaknya perokok yang menyesap rokok batang demi batang di sekitar area PT. Woongsol.
Lagi pula sepanjang pintu masuk utama banyak berjejer tumpukan serabut kelapa di sepanjang sisi jalur masuk PT. Woongsol. Apabila para sopir pengangkut serabut kelapa itu teledor membuang puntung rokok pada tumpukan raw material, akan dengan mudah menjelma si jago merah.
“ Merokok sambil nunggu antrean masuk, karena sebelum masuk didata dulu di pos dekat gudang,” kata seorang supir pengankut serabut kelapa ketika ditanya alasan merokok di sekitar perusahaan, Rabu (13/9/2023).
BACA JUGA:Kain Inuh Lampung Selatan Terpajang di JCC
Padahal jika serabut kelapa ber ton-ton itu terbakar, lagi-lagi masyarakat di sekitar perusahaan lah yang paling merasakan dampaknya. Seperti kebakaran yang sudah-sudah, mata warga Dusun Katibung bakal terasa panas dengan dada penuh sesak.
Belum lagi kebakaran bakal merepotkan Petugas Damkarmat Lampung Selatan yang susah payah menjinakkan api yang melahap tumpukan serabut kelapa itu.
“ Sudah sering kebakaran, sejak bertahun-tahun lalu. Nggak tahu juga kenapa bisa rutin sekali kebakarannya. Dan yang seperti itu kok nggak jadi pelajaran menejemen perusahaan, sebab di area perusahaan banyak sekali dijumpai perokok pas-pus,” celetuk pria bertopi yang berdomisili di Dusun Katibung, Desa Sukabanjar.
Pada awal tahun 2023 lalu juga terjadi kebakaran di PT. Woongsol. Kebakaran yang terjadi pada dini hari itu ditengarai akibat percikan api rokok.
Meski tiga unit mobil pemadam telah diturunkan, namun hingga keesokan harinya api belum bisa dipadamkan. Lantaran serabut kelapa mudah terbakar ditambah dengan angin kencang.
Kala itu Anggota Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Sidomulyo Zainal mengatakan, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul dua dini hari. Kebakaran diduga akibat percikan api rokok.
“Kalau percikan api dari mesin kemungkinannya kecil, sebab sabut kelapa yang terbakar berada di tengah lapangan. Kalau kata orang perusahaan api duduga akibat pentung rokok,” kata Zainal.
Setelah menerima laporan, tim Damkar Posko Sidomulyo segera menuju lokasi kebaran. Namun, mengingat api yang berkobar cukup besar, tim Damkar dari Posko Kalianda turut membantu memadamkan api dengan menurunkan 2 unit kendaraan pemadam.
“Kita menerjukan tiga unit mobil pemadam. Dua unit dari posko Kalianda dan satu unit dari posko Sidomulyo berupaya memadamkan api,” pungkasnya. (*)