PENENGAHAN, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, diduga dialihkan.
Informasi yang diterima Radar Lamsel, ada beberapa warga yang tidak masuk di dalam data malah menerima bantuan. Sedangkan warga yang jelas-jelas masuk di dalam data malah tidak menerima bantuan sebutir beras pun.
Peristiwa memilukan ini terjadi di Dusun Selapan, dan Dusun Terkabu, Desa Rawi. Di Dusun Selapan, ada data penerima BPNT tercatat ada 47 orang. Tetapi yang tepat sasaran hanya 38 orang. Data bantuan beras untuk 9 orang penerima lainnya malah dialihkan ke orang lain.
Begitu pula di Dusun Terkabu, diduga jatah untuk 15 orang juga dialihkan ke orang lain yang tidak masuk di dalam data penerima. Salah satu warga yang menjadi korban pengalihan BPNT merasa dipermainkan.
BACA JUGA:Germas Sukses, Ketua YJI Puji Kecamatan Natar
Dia mengatakan kalau Pemerintah Desa Rawi tidak pernah menyampaikan pemberitahuan kalau ada pengalihan bantuan BPNT, dari dirinya ke orang lain.
Tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Dia cuma berharap dinas dan instansi terkait bisa mencium permainan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Rawi. "Tidak ada (pemberitahuan), saya kecewa," ujarnya saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu, 1 Oktober 2023.
Wakil Ketua BPD Rawi, Imron, mengamini bahwa telah terjadi pengalihan penerima BPNT. Nama yang tertera di data tidak menerima bantuan, yang namanya tidak tertera malah menerima bantuan. Namun sayang Imron tidak tahu persis berapa banyak beras bantuan yang disalurkan.
"Kurang tahu klauy masalah itu, soalnya BPD tidak dilibatkan sama sekali," ujarnya.
Mestinya, kata dia, pengurus baru di kursi Pemerintah Desa Rawi berkoordinasi dengan BPD ihwal adanya penyaluran bantuan beras dari program BPNT. Tetapi kenyataannya hal itu tidak dilakukan oleh pemerintahan yang baru. Imron pun sangat kecewa dengan sikap Aparatur Desa Rawi.
"Ya, sangat kecewa. Kasihan warga terdata sudah menunggu bakal dapat bantuan, ternyata tidak," katanya.
Namun BPD Rawi tidak akan tinggal diam dengan ada peristiwa yang kurang mengenakan ini. Imron mengaku sudah mempersiapkan rencana untuk langkah selanjutnya. Dia bersama anggota BPD yang lain akan mengadakan musyawarah untuk membahas masalah penyaluran beras BPNT.
"Keputusan akan diambil setelah itu, karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri," katanya.
Ketua BPD Rawi, Mury, juga mengutarakan ungkapan yang sama. BPD, kata Mury, tidak dikonfirmasi oleh Pemerintah Desa Rawi. Bahkan BPD tidak menerima informasi apapun. Jadi, dalam hal penyaluran beras tersebut BPD tidak tahu sama sekali informasi detailnya.
"Ya, mohon maaf. Jadi itulah, kami BPD betul-betul tidak tahu menahu dengan pembagian beras kemarin," katanya.