RADARTANGGAMUS.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam kegiatan Jogja Membatik Dunia #2 yang merupakan puncak acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023.
Kegiatan membatik ini dilakukan serentak oleh pemerintah kabupaten dan kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sementara kegiatan utamanya dilaksanakan di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo yang dihadiri oleh pejabat di lingkungan Provinsi DIY, serta Pemerintah Kabupaten dan Kota di lingkungan Provinsi DIY.
Turut hadir Wakil Gubernur Provinsi DIY, KGPAA Paku Alam X, Ketua Dekranasda DIY, GKR. Hemas, Ketua Harian Dekranasda DIY, GKBRAyA Paku Alam, dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri. Ani Nigeriawati.
Dalam kegiatan ini, pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan hal yang berbeda dari pemerintah kabupaten dan kota lainnya.
Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak 225 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari semua OPD yang ada di Kota Yogyakarta untuk bersama-sama membatik di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN).
Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga menggunakan malam sawit dalam kegiatan kali ini.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyanto Riyanto Raharjo yang sekaligus menjadi penanggung jawab dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa Pemkot Yogyakarta kali ini menggunakan malam sawit sebagai bentuk komtimen dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk terus mendorong inovasi-inovasi IKM binaan.
Da juga berharap bahwa nantinya ada lebih banyak produk-produk turunan sawit yang bisa digunakan IKM di Kota Yogyakarta untuk meningkatkan daya saing usahanya.
Malam sawit sendiri diperolehnya dari salah satu pelaku IKM Batik binaan Dinas, Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan).
Ihsan sendiri merupakan IKM Batik Kota Yogyakarta yang saat ini bermitra dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengembangkan industri batik sawit.
Lewat usahanya, CV. Smart Batik Indonesia, Ihsan terus mengembangkan batik yang diproduksi dengan malam sawit.
Malam sawit sendiri dapat mensubtitusi penggunaan parafin pada malam yang selama ini masih diperoleh dari impor.
Malam sawit merupakan hasil kolaborasi antara BPDPKS, BRIN, Balai Batik, dan GAPKI.
Saat ini, Ihsan juga melakukan berbagai riset untuk mendukung pengembangan industri batik sawit.