70 Hektare Sawah di Pekon Kalirejo Terendam Banjir

Rabu 02-05-2018,13:00 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

WONOSOBO - Pemerintah Pekon Kalirejo Kecamatan Wonosobo, Suwarko mendata jumlah areal persawahan yang terendam banjir akibat luapan sungai Way Semaka, beberapa waktu lalu. Menurut Kepala Pekon Kalirejo Suwarko, dari total 100 hektare lebih areal persawahan di pekon setempat, terdapat sedikitnya 70 hektare sawah yang terendam banjir.\"Sawah dipekon kita ini sekitar 100 hektare lebih, tapi yang kena banjir sekitar 70 hektare,\" katanya. Bang Warko- sapaan akrabnya- menjelaskan, banjir akibat luapan sungai Way Semaka itu sempat membuat petani khawatir, sebab padi yang rata-rata baru berusia dua bulan itu mengalami kerusakan dan terancam puso. \"Ya, petani juga waktu itu khawatir. Tapi alhamdulillah padinya tidak puso,\" ujar Suwarko. Meski sudah dilakukan pendataan, namun Suwarko mengaku belum melaporkannya ke Dinas Pertanian Kabupaten Tanggamus. Sebab dinilai percuma, karena para petani di pekonnya ini belum terdaftar di Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). \"Kita belum lapor ke Dinas Pertanian, karena pada saat terjadi banjir beberapa waktu lalu Dinas Pertanian juga sudah meninjau langsung areal sawah di pekon kami yang terdampak banjir, \" ungkapnya. Ia juga meminta agar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di pekon setempat untuk ikut mengangsurasikan areal persawahan ke AUTP. Sebab, asuransi areal persawahan itu dinilai penting, mengingat wilayah Pekon Kalirejo kerap menjadi langganan banjir setiap tahunnya. \"Ya, asuransi padi itu saya rasa cukup penting. Apalagi wilayah pekon kita ini sering terendam banjir. Jadi, jika padi petani terendam banjir dan mengalami kerusakan maka bisa mendapat asuransi sekitar Rp 6 juta,\" pungkasnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Tanggamus Djoko Prabowo mewakili Kepala PTPH Soni Isnaini mengatakan, untuk sawah pertanian, dampak banjir luapan sungai Way Semaka terparah terjadi di Kecamatan Semaka dan Wonosobo, sedangkan di Kecamatan Bandar Negeri Semuong tidak terlalu parah. \"Untuk Kecamatan Semaka terdapat sedikitnya 305 hektare sawah yang terendam banjir, dengan usia tanaman padi sudah 70 hari. Di dalamnya sawah yang mengalami puso seluas 6,5 hektare, dengan taksiran kerugian 53,3 juta,\" katanya, beberapa waktu lalu. Kemudian untuk Kecamatan Wonosobo, sawah tanaman padi yang terkena banjir seluas 100 hektare, usia tanamanya antara 30-40 hari. Di dalamnya rusak berat satu hektare dengan kerugian Rp 3,5 juta. Selain padi, di Kecamatan Wonosobo juga ada tanaman cabai yang terkena banjir. Luasnya 0,75 hektar dan langsung alami kerusakan berat. Kerugian dari tanaman cabai sekitar Rp 28,1 juta. Untuk usia tanaman antara 70 sampai 95 hari atau saat usia tanaman menjelang panen. \"Seluruh tanaman padi yang terkena banjir, hanya di Kecamatan Semaka diasuransikan ke Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Sebab hanya petani di Semaka yang mendaftarkan asuransi pada musim ini. Sedangkan di Wonosobo belum, \" pungkasnya.(uji)

Tags :
Kategori :

Terkait