Warga desa setempat maupun wisatawan tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan, sedangkan perokok hanya diperbolehkan merokok di area merokok tertentu.
Sebagai bagian dari kegiatan ramah lingkungan, setiap bulan seluruh ibu rumah tangga desa berkumpul untuk mengumpulkan dan memilah sampah.
Sampah organik akan diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah plastik dan anorganik lainnya akan dijual untuk didaur ulang atau dikumpulkan di bank sampah.
BACA JUGA:7 Wisata Keluarga dan Sejarah di Jakarta, 2 Diantaranya Wisata Ikonik
Pengunjung dapat mengunjungi desa ini kapan saja sepanjang tahun, namun waktu terbaik untuk mengunjungi Penglipuran adalah sebelum hari raya keagamaan Galungan.
Pada hari-hari tersebut, desa akan dihiasi dengan deretan penjor atau tiang bambu hias yang di atasnya digantungkan aksesoris unik.
4. Giethoorn, Belanda
Jika Anda menggunakan Pinterest, Anda mungkin pernah melihat foto kota Giethoorn di Belanda.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata Populer di Kabupaten Pesisir Barat
Disebut-sebut sebagai tempat yang indah dan damai, tanpa jalan raya dan hampir tidak ada orang (mungkin hanya beberapa ekor sapi di dalamnya), sepertinya tempat ini sempurna untuk liburan yang damai.
Giethoorn merupakan sebuah desa yang ada di provinsi Overijssel, Belanda. Dan Jaraknya sekitar satu setengah jam perjalanan dari Amsterdam, dan dikenal sangat indah karena hanya memiliki sedikit jalan dan sebagian besar desa hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki atau perahu.
Di desa tersebut Terdapat banyak kanal dan jembatan (lebih dari 180 jembatan) yang menambah pesona keindahannya.
BACA JUGA:Wisata Nepal Van Java Tiada Tara! Pemukiman Estetik di Lereng Gunung Sumbing
Sebagian besar rumah dan pondok memiliki atap jerami yang memungkinkan kita untuk kembali ke masa lalu, mengagumi rumah-rumah cantik dan mungkin berhenti untuk makan siang di salah satu kafe atau restoran di tepi kanal.
Satu fakta menarik yang tampaknya sangat dibanggakan oleh penduduk setempat adalah bahwa Giethoorn mengalahkan 182 pesaing di seluruh dunia untuk menjadi tujuan peringatan 80 tahun Monopoly edisi internasional pada tahun 2015.
Secara teknis, Desa Giethoorn memang memiliki jalan raya dan bahkan tempat parkir mobil, namun terdapat bagian besar di tengahnya yang hanya dapat diakses melalui jalan setapak atau kanal.