Paham-paham di Indonesia: Sebuah Perspektif

Sabtu 06-01-2024,13:58 WIB
Reporter : Nazwar
Editor : Admin

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.

Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera

Indonesia adalah negara yang masyarakatnya beragama. Selain itu, eksistensi agama diakui dalam institusi kenegaraan sebagaimana tertuang dalam berbagai lembaga kenegaraan, baik berupa nilai, semangat simbol-simbol. Maka tidak heran, terdapat fenomena yang merupakan bentuk eksistensi agama yang menjadi bagian tidak terpisah masyarakat baik dalam memandang kehidupan. Istilahnya agama menjadi pandangan ("paradigm").

Berdasar pada fenomena tersebut, penulis merangkum indikasi-indikasi yang menunjukkan paham yang dianut masyarakat Indonesia dalam berkehidupan sehari-hari, baik sosial, juga negara.

1. Akhlakisme

Paham ini dapat ditemukan paling kentara adalah pengusiran warga Aceh terhadap Pengungsi Rohingya. Akhlak sebagai Muslim,dengan iman yang tertanam dalam hati, mereka memberanikan diri mengusir pengungsi Rohingya yang terusir dari kampung halamannya dan dalam kondisi membutuhkan tempat tinggal. Meski tentunya terasa berat. Namun karena akhlak kepada Allah.

2. Ikromisne

Ikromisme dari kata Ikrom yang berarti memuliakan. Maksudnya memuliakan orang lain dari diri sendiri. Sikap ini juga nampak jelas pada masyarakat lagi-lagi Aceh yang mengusir pengungsi Rohingya. Bukan lantaran gila dan kurang akal, namun benar-benar didasari iman dan Islam dalam diri dan lebih mengutamakan kemuliaan orang Rohingya. Diketahui bahwa Aceh menerapkan syariat Islam maka sebagai bukti kebenaran al-Qur'an, mereka sikap mereka merupakan perwujudannya.

3. Jihadisme

Jihadisme di sini adalah berarti perjuangan, artinya sebagai bentuk akhlak mulia, memuliakan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri dengan memberi ruang untuk terus berjuang sebagai bentuk jihad, maksudnya kemuliaan jihad bagi orang lain agar terus berjuang sebagai bagian dari manifestasi dari ajaran akhlak dan ikrom. Jihadisme yang berkaitan dengan akhlak dan ikrom.

4. Ibadahiyyah

Paham ibadah yang tidak lain senantiasa menekankan ajaran agama atau syariah yang sesungguhnya yaitu ibadah sepenuhnya. Tentunya baik, semua perbuatan bernilai ibadah dan terganti dengan kebaikan-kebaikan adanya.

5. Paham Majlis Ilmu, Zikir, dan Jama'ah

Maksudnya adalah paham akan seruan untuk terus berzikir melalui majelis majelis baik, seperti salawat, puji-pujian, juga do'a. Kemudian paham majelis ini juga bercorak keilmuan yaitu majelis ilmu tetapi Islam dan Muslim. Sehingga tidak heran ilmu, ibroh (pelajaran) bahkan hikmah terdapat di sana. Begitu pun jama'ah, paham ini mengetahui betul pentingnya peranan jama'ah dan kebersamaan dalam jama'ah. Mereka adalah yang mengikuti majelis dalam kesungguhan penuh persatuan dalam mengingat Tuhan atau zikir juga penuh ilmu.(*)

Kategori :