KOTAAGUNG-Harga jual gas elpiji ukuran tiga kilogram (kg) disebagian besar wilayah Tanggamus rupanya masih tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), untuk ditingkat warung saja tabung melon dijual berkisar dari Rp21 ribu-Rp23 ribu, padahal HET ditingkat pangkalan mulai dari Rp16. 500 hingga Rp17. 400. Menanggapi fenomena ini, Bagian Perekonomian Setkab Tanggamus mengaku sudah berupaya agar pangkalan selaku distributor untuk tingkat warung bisa menjual harga sesuai HET sehingga harga bisa terkendali. \"Kami selalu turun kepangkalan untuk menyosialisasikan mengenai HET yang dasarnya adalah Perbup Nomor :B. 183/12/11/2015 tentang penetapan kembali ongkos angkut elpiji Tabung 3 KG. Dan mereka sebenarnya tahu, hanya saja memang tidak bisa dipungkiri ada saja pangkalan yang nakal dengan mengabaikan HET, \" kata Kabag Perekonomian Setkab Tanggamus, Suyanto, kemarin (13/12). Diakui Suyanto, bahwa pangkalan dengan menjual HET masih mendapatkan untung, hanya saja para pangkalan nakal ini tergiur dengan keuntungan yang lebih besar.\" Kalau kita tanya mengapa jual diatas ketentuan HET, jawaban mereka klasik yakni hanya ikut-ikutan dengan pangkalan lain. Untuk itu kita juga sudah sering melakukan rapat dengan para agem agar dapat menertibkan pangkalan,\" ujarnya. Untuk sanksi sendiri lanjutnya, sebenarnya sudah diatur oleh Pertamina, sementara untuk Perbup tidak mengatur sanksi. \" Sanksinya tegas, kalau ada pangkalan yang terbukti menjual diataa HET bisa dicabut izinnya, dan sudah ada beberapa pangkalan di Lampung yang izinnya dicabut. Masyarakat juga bisa melaporkan kenomor 082177346212 apabila ingin mengadukan seputar elpiji, \"kata Suyanto. Masih kata Suyanto, bahwa Pertamina akan menambah pasokan gas elpiji ukuran 3 kg, hal ini karena menjelang hari raya Natal dan tahun baru. Penambahan pasokan ini, lanjutnya sekitar 11 persen dari kuota perbulan. \"Kuota tabung elpiji Tanggamus tahun 2017 sebanyak 9.184 metrik ton atau 3.061.324 tabung, diluar itu sebenarnya masih ada penambahan, khususnya saat moment hari besar keagamaan. Info sementara dari Pertamina ada penambahan 11 persen, cuma belum fix sebab masih dihitung, \"ujar mantan Camat Pematangsawa itu. Ia juga meminta masyarakat tidak panik, sebab di Tanggamus, ketersediaan elpiji ukuran 3 kg masih aman. \"Ya, kami imbau masyarakat tidak panik, yang ujung-ujungnya timbul aksi borong, kondisi seperti biasanya dimanfaatkan oleh para spekulan dan pangkalan nakal, \"pungkas Suyanto.(ral)
Jual Diatas Het, Pangkalan Bisa Disanksi
Kamis 14-12-2017,09:25 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :