KOTAAGUNGBARAT - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kotaagung Barat sejak beberapa hari terakhir menyebabkan tanggul sungai Way Belu di Pekon Negarabatin dan Pekon Kanyangan jebol, Kamis (18/10) Malam.
Akibatnya, luapan air sungai menggenangi pemukiman warga dan badan jalan, dengan ketinggian air bervariasi berkisar 40 hingga 60 centimeter.
Nasruddin, Sekretaris Pekon Negarabatin mengatakan, sedikitnya ada 22 rumah warga di Pedukuhan Bayur yang terendam banjir akibat luapan sungai Way Belu.
\"Tanggul tersebut jebol pada Kamis (18/10) malam, sekitar Pukul 23.30 Wib, air sungai masuk ke pemukiman warga melalui tanggul yang jebol, \" katanya.
Luapan sungai Way Belu juga menyebabkan badan jalan di Pekon Kanyangan terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
\" Tanggulnya jebol karena dihantam banjir, jadi air sungainya meluap. Namun luapan air sungai hanya menggenangi badan jalan dan tidak sampai masuk ke pemukiman warga, \" kata Kepala Pekon Kanyangan, Syafe\'i.
Camat Kotaagung Barat Zulyadi mengatakan, belum adanya bronjong serta kondisi sungai yang dangkal dengan aliran berkelok-kelok menjadi penyebab utama jebolnya tanggul sungai Way Belu.
\"Belum ada bronjong, jadi tanggulnya terus tergerus dan menipis. Saat dihantam banjir tanggul tidak kuat lagi dan jebol, \" kata Zulyadi.
Menurutnya, saat ini sebagian besar tanggul sungai Way Belu kondisinya memang memprihatinkan. Ia mengaku sudah menyampaikan kondisi tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Pemkab Tanggamus.
\"Saat banjir, saya bersama BNPB turun langsung ke lokasi. Saya juga sudah sampaikan ke Pemkab, mudah-mudahan Pemkab bisa segera melakukan penanganan darurat dengan menutup tanggul yang jebol. Dan kami juga berharap agar Pemkab dan Pemprov mengupayakan normalisasi serta pembronjongan tanggul, agar warga yang tinggal di bantaran sungai tidak lagi resah dengan musibah banjir akibat luapan air sungai, \" ungkapnya. (uji)