Pentingnya Pendidikan Pancasila

Minggu 21-07-2024,18:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Rio Aldipo

Pendidikan Pancasila harus mampu menanamkan rasa empati,kepedulian serta menghormati hak-hak asasi manusia kepada siswa. Ini bisa dilakukan melalui kegiatan sosial, diskusi tentang isu-isu kemanusiaan, dan penerapan praktik-praktik kemanusiaan dalam kehidupan sekolah,nilai persatuan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

Pendidikan Pancasila harus mengajarkan siswa untuk mencintai tanah air, memahami keragaman budaya, dan berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kegiatan seperti upacara bendera, pelajaran sejarah nasional, dan kegiatan kebudayaan dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai persatuan.

Nilai kerakyatan mengajarkan pentingnya demokrasi dan kedaulatan rakyat. Dalam pendidikan Pancasila, siswa diajarkan tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi, menghargai pendapat orang lain, dan berperan serta dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

Kegiatan seperti pemilihan ketua kelas,debat, dan diskusi kelompok dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai kerakyatan, Nilai keadilan mengajarkan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila harus mampu menanamkan rasa keadilan dan kesetaraan dalam diri siswa. Pembelajaran tentang hak dan kewajiban, penerapan aturan yang adil di sekolah, dan diskusi tentang isu-isu keadilan sosial dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai keadilan.

Agar pendidikan Pancasila dapat efektif dalam membentuk karakter siswa,diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya siswa diajak untuk merenung dan merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti diskusi, studi kasus, dan refleksi pribadi dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut,pembelajaran Pancasila harus relevan dengan konteks kehidupan siswa. 

Materi dan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan siswa,siswa diajak untuk bekerja sama dan berdiskusi dalam kelompok untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan seperti kerja kelompok, proyek, dan permainan peran dapat membantu siswa belajar secara kolaboratif, Pembelajaran Pancasila harus melibatkan kegiatan praktik yang memungkinkan siswa mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan nyata.

Kegiatan seperti bakti sosial, kegiatan keagamaan, dan partisipasi dalam organisasi sekolah dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila 

Untuk memahami pentingnya pendidikan karakter, kita perlu merujuk kembali kepada apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan karakter.

Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa nilai-nilai yang perlu diinternalisasikan kepada peserta didik dalam mengembangkan karakter meliputi religiusitas, kejujuran,kerja keras, kerja cerdas, kemandirian, demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.

Dalam mengajarkan nilai-nilai ini, penyelenggara pendidikan tidak boleh hanya terjebak pada penyampaian target, tetapi harus fokus pada proses internalisasi nilai-nilai tersebut.Pendidikan karakter peserta didik harus melibatkan tiga pusat pendidikan secara sinergis: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pengembangan karakter peserta didik perlu memperhatikan perkembangan budaya bangsa sebagai sebuah kontinuitas menuju ke arah kesatuan budaya dunia, namun tetap memiliki sifat kepribadian dalam lingkungan kemanusiaan sedunia.

Asas dasar pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara merupakan landasan dasar yang kokoh untuk membangun karakter bangsa yang bersendikan pada budaya bangsa tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyusun bersama Kementerian Pendidikan sebuah buku panduan untuk pendidikan Pancasila, yang berisi 30 persen pengetahuan dan 70 persen praktik. Buku ini menekankan bagaimana mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam aplikasi hidup nyata.

Pendidikan Pancasila diharapkan mampu membentuk kepribadian bangsa dan menjadi penuntun bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman di era digital, di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi mendominasi kehidupan.

Kategori :