RADARTANGGAMUS.CO.ID--Pembangunan darurat sementara jalan Mangkubumi, Pekon Talang Rejo, Kecamatan Kotaagung Timur, Tanggamus yang dijanjikan oleh Pemkab Tanggamus, beberapa waktu lalu, nyatanya jauh panggang dari api.
Akses yang terancam putus total lantaran hampir setengah badan jalan tergerus tersebut hingga kini belum ada penanganan darurat, seperti yang dijanjikan.
Angin segar mengenai perbaikan darurat sementara akses jalan penghubung antar pekon dan kecamatan, yang telah bertahun tahun mengalami kerusakan lantaran tergerus itu sempat mengemuka.
BACA JUGA:Segera Jalan Mangkubumi Talang Rejo Ditangani Darurat, 2025 Baru Dibangun Permanen
Awal Juni 2024, tim yang diutus oleh Pj Bupati Mulyadi Irsan, dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya, Sekretaris PUPR Ari Yudha.
Sekretaris BPBD Iwan Junianto, Kabid Bina Marga Bowo Nugroho serta Kabid Anggaran BPKD Joni Fatriansyah, Kabag Hukum Arief Rahmat.
Saat meninjau langsung jalan Mangkubumi tersebut, Hendra Wijaya Mega mengatakan, bahwa rusaknya akses jalan Mangkubumi, akibat tergerus hingga mengalami penyempitan dan membahayakan warga.
BACA JUGA:Segini Biaya Rencana Perbaikan Permanen Jalan Mangkubumi Talang Rejo Tahun 2025
Sehingga lanjutnya Hendra, berdasarkan hasil rapat maka pihaknya mengundang BPBD, Dinas PUPR, Bapperida, Bagian Hukum serta BPKD.
"Maka diputuskan tadi karena masih dalam rangka tanggap darurat bencana, BPBD dan dibantu PUPR untuk segera melakukan assessment, selesai assessment nanti kita minta surat pernyataan dari kakon, serta camat dan segera disampaikan ke Sekda, untuk persetujuan kegiatan ini sesegera mungkin, dan sebelum tanggal 7 harus segera dimulai dan selesai,"kata Hendra Wijaya Mega saat itu
Hendra saat itu menjelaskan, penanganan darurat sementara akses penghubung antar pekon di Talang Rejo ini.
Merupakan bagian penanganan bencana di 10 kecamatan kabupaten Tanggamus yang sedang dilakukan oleh BPBD.
"Mudah mudahan ini segera diperbaiki, dengan dukungan masyarakat, dan nanti juga akan dipasang rambu tanda bahaya disini, untuk permanen insyallah di tahun 2025 dan saat ini kita lakukan penanganan daruratnya,"paparnya.