RADARTANGGAMUS.CO.ID—Pembangunan infrastruktur jalan penghubung delapan pekon di Kecamatan Pematang Sawa menjadi tema dan mengemuka saat debat publik Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), Tanggamus, Rabu 23 Oktober 2024.
Pertanyaan yang disampaikan oleh panelis, dan dibacakan moderator Irsan Murhan itu ditujukan kepada paslon nomor urut 1, Hj Dewi Handajani dan Ammar Siradjuddin, sesuai dengan nimor yang diambil oleh paslon.
Dewi Handajani mengakui, bahwa kondisi saat ini delapan pekon tersebut memang belum bisa diakses melalui darat, dan hanya bisa dilalui transportasi laut.
Lantaran belum terbukanya akses jalan di wilayah selatan Pematang Sawa sepanjang 24 kilometer itu.
BACA JUGA:Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus Berjalan Aman dan Lancar
Rencana pembangunan jalan penghubung delapan pekon lanjutnya, menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dilanjutkan kembali kedepan.
Namun bukan hal itu semata mengkesampingkan upaya upaya yang telah dilakukan saat ia menjabat sebagai Bupati saat itu.
“Kedepan ada skema yang harus kita lakukan, koordinasi dengan semua pihak akan terus kita lakukan kedepan, karena kewenangnnya bukan hanya di kabupaten saja, hal itu berkaitan dengan TNBBS, kelestarian lingkungan dan kawasan hutan lindung menjadi salah satu penyuplai oksigen tidak hanya untuk lampung dan indonesia saja tetapi juga dunia,”terangnya.
Skema yang dimaksud menurut Cabup mengusung tagline Tanggamus Bersahabat itu ialah.
Dengan membangun jalan darat menyusuri pantai laut serta jalur patroli tanpa mengabaikan, ketentuan dan peraturan yang ada terlebih itu menyentuh kepentingan luas bahkan dunia.
BACA JUGA:Amankan Debat Publik Cabup-Cawabup,Polres Tanggamus Terjunkan 215 Personel
“Kita akan berkoordinasi dengan kepala pekon dan upaya ini telah kita lakukan pada tahun sebelumnya namun memang belum karena waktu kita sangat terbatas dan recofusing anggaran 40 persen untuk penanggulangan pandemic covid 19,”terangnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, untuk melakukan rencana pembangunan ada faktor faktor yang juga penting untuk diperhatikan, terlebih hal itu menyentuh kawasan hutan
Yakni konservasi alam dan kesinambungan satwa serta ekosistem lainnya, terlebih TNBBS termasuk dalam warisan dunia dan diakui oleh oleh UNESCO.