KELUMBAYAN—Siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kelumbayan sementara tidak bisa mengikuti Ujian Utama Sekolah (UUS) hal itu lantaran karena banjir dan longsor yang terjadi Jumat lalu sehingga mengakibatkan material lumpur menggenangi ruang sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aswien Dasmi mengatakan, terdapat tujuh sekolah yang terkena dampak banjir tersebut yakni SDN 1 Kelumbayan,SDN 1 Napal, SDN 2 Napal, SDN 1 Penyandingan, SDN 1 Pekon Unggak, SDN 1 Paku dan SDN 1 Umbar. Lantaran kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan UUS dengan kondisi ruang sekolah yang dipenuhi lumpur pihak sekolah memutuskan untuk menunda sementara ujian, hingga menunggu sisa banjir dibersihkan. \"Karena rumah mereka juga ada yang terkena dampak banjir, sehingga konsentrasi mereka juga terpecah. Dan untuk kerusakan diakibatkan banjir tidak hanya saja meubelernya, serta buku-buku itupun tidak banyak, itupun akan kita data,\"kata Dasmi, Senin (3/11). Ia menambahkan, lumpur yang masih menggenangi ruang sekolah serta lingkungan sekolah secara bertahap akan mulai dibersihkan secara gotong-royong oleh pihak sekolah. Akan tetapi lanjutnya memang seharusnya diperlukan alat khusus untuk membersihkan lumpur sisa banjir tersebut, terlebih lanjutnya ada tujuh SD dan satu SMP yang terkena dampak banjir, namun secara berangsur itu akan teratasi. \"Kita juga sudah rapat tadi, untuk membahas persoalan ini. Sudah saya sampaikan agar supaya secepatnya membersihkan sisa banjir, sehingga dalam waktu dekat ujian bisa dilaksanakan,\"ujarnya. Ia menambahkan, hingga sampai saat ini akibat longsor serta banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, gedung sekolah tidak ada yang mengalami kerusakan, hanya saja banjir menggenangi sekolah saja, tidak sampai merusak gedung sekolah, dan itu menurutnya secara keseluruhan akan didata dan secepatnya akan diupayakan bantuan. \"Kita himbau juga pihak sekolah, untuk terus meningkatkan kewaspasdaan, terlebih sekolahan yang berdekatan langsung dengan sungai atau letaknya yang memang rendah dan berpotensi terdampak banjir, tanamkan kebersihan lingkungan sedini mungkin bagi anak-anak,\"tandasnya. Dibagian lain, Tim Relawan gabungan TNI,Polri, Dishub, BPBD, Satpol PP dan Basarnas sudah diterjunkan kelokasi terdampak banjir, ke 90 personel gabungan itu membawa misi kemanusian untuk menolong korban terdampak banjir dengan membersihkan material banjir dan longsor. Para relawan yang dibekali peralatan bersih-bersih itu dilepas keberangkatannya ke Kelumbayan dan Kelumbayan Barat oleh Bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani,S.E,M.M seusai apel pagi di depan kantor bupati Tanggamus. Menurut bupati, saat ini para siswa untuk sementara dipindahkan ketempat yang lebih representatif.”Sementara dipindahkan dulu ke TPA, relawan akan membantu saudara-saudara kita disana dalam membersihkan lumpur,” kata bupati.(iqb)
Masih Dipenuhi Lumpur, 7 SD di Kelumbayan Tunda Pelaksanaan UUS
Selasa 04-12-2018,12:09 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :