GUNUNGALIP-Aksi baku pukul disertai dengan penembakan senjata jenis Soft Gun terjadi di Pekon Sukadamai, Kecamatan Gunung Alip, Senin (3/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Keributan yang melibatkan Kepala Pekon Sukadamai Zulkhusni dengan Evin Nopendra belakangan diketahui lantaran selisih paham. Korban Evin Nopendra mengatakan, kejadian bermula saat dirinya bersama empat orang rekannya tengah duduk di teras rumah milik salah satu warga. Tak berselang lama kemudian datang Zulkusni yang kebetulan lewat ditempat tersebut, tanpa basa-basi, Zulkhusni langsung menghampiri korban yang saat itu duduk diatas sepeda motor,tanpa basa-basi Zulkhusni langsung menendangnya sehingga terjatuh. \"Ia (Kakon) langsung mengeluarkan senjata api Soft Gun miliknya dan langsung menembak motor, tembakan juga mengarah ke kaki saya, tapi berhasil saya hindari. Dengan nada keras ia melontarkan kalimat, \"Saya pecahkan kepala kamu, kendati tidak terkena tembakan, namun sempat terjadi adu pukul dengan dia,\"kata Evin, saat dihubungi, Rabu (5/11). Menurut penuturan korban, terjadinya peristiwa adu pukul hingga tembakan tersebut lantaran dirinya kerap menanyakan soal pembangunan di pekon tersebut. Hal tersebut dinilai wajar oleh korban sebab sudah merupakan tugasnya selaku anggota Badan Hippun Pemekonan (BHP) di pekon setempat,sehingga segala sesuat yang berkaitan di pekon tersebut terlebih aspirasi dari masyarakat ia sampaikan kepada kakon. \"Saya juga menanyakan kepada kakon. mengapa setiap pertemuan, BHP tidak pernah diikutsertakan, serta hal lainnya, Nah mungkin karena persoalan itu, sehingga puncaknya terjadi pada Senin malam kemarin,\"ujar Evin. Tidak terima dengan perlakuan, Zulkhusni, Evin lantas melapor ke Polsek Talangpadang, laporan tertuang dalam LP/B-325/XII/2018/PLD-LPG/RES.TGMS/SEK.TALANG Tertanggal 3 Desember 2018. Sementara, Kepala Pekon Zulkhusni ketika dikonfirmasi, mengatakan kejadian tersebut bukan tanpa sengaja dan tanpa diniatkan sebelumnya, akan tetapi saat itu menurutnya ia memang tengah melewati jalanan tersebut dan melihat korban sehingga terjadilah peristiwa tersebut. Jauh sebelum terjadinya adu pukul hingga penembakan tersebut menurut kakon, korban memang sejak ia menjabat sebagai kakon terus mencari-cari kesalahan dirinya. \"Memang kerjaan dia mencari-cari kesalahan, bahkan menghasut, menyebarkan informasi dipekon bahwa kinerja saya tidak benar sudah jadi makanan dia, dan saya juga sudah mencoba mengalah, saya diamkan saja, bahkan selama ini di pekon aman aman saja tidak ada masalah, dan kejadian Senin malam itu bukan disengaja dan tidak diniatkan,\" katanya. Kakon juga menambahkan, bahwa korban juga tidak memiliki surat keputusan (SK) resmi dari pekon maupun kabupaten, namun tetap menjabat sebagai anggota BHP. Tidak sampai disitu, Zulkhusni juga menilai bahwa kritik yang disampaikan Evin sifatnya bukan membangun melainkan mencemooh kinerja dari kepala pekon. \"Dia juga mengatakan bahwa membuat RAB itu cukup sehari saja. Ini namanya menghina, sementara kita tahu bahwa membuat RAB itu 10 hari saja belum tentu selesai, selain itu BHP juga ia bilang harus ada kerjaan, sebenarnya kejadian itu merupakan puncaknya, karena saya terus selalu bersabar, menghadapi orang seperti dia,\"pungkas kakon. Terpisah, Kapolsek Talang Padang Iptu Khairul Yassin Ariga mendampingi Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma saat dihubungi belum bisa berkomentar banyak, hal ini lantaran dirinya sedang di Jakarta untuk mengikuti pelatihan. \"Saya belum mempelajari persoalan tersebut,saat ini saya sedang di Jakarta, ikut pelatihan, sudah dua hari saya disini. Tentunya hal tersebut akan dipelajari dulu, tidak bisalah menyampaikan hal itu lewat telpon, nanti takutnya ada kesalahan juga jika sudah konkret baru kita sampaikan,\"tandasnya. (iqb)
Selisih Paham, Kakon dan BHP Adu Pukul
Kamis 06-12-2018,10:49 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :