Keberadaan dryer dinilai memberikan dampak signifikan bagi petani, terutama dalam menjaga kualitas hasil panen, mempercepat proses pascapanen, serta mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak. Jika sebelumnya petani menjual hasil panen dalam kondisi basah dengan harga rendah, kini produk pertanian dapat diolah lebih baik sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Tito Sudiro selaku pemilik usaha Dryer menjelaskan bahwa keberadaan fasilitas dryer sangat membantu bagi petani maupun Gapoktan. Sebelum ada dryer semua petani hanya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan gabah, namun saat dryer telah dihadirkan oleh Pemprov Lampung produksi gabah naik berkali-kali lipat, petani di Wonosobo memiliki potensi panen hingga ribuan ton.