KOTAAGUNGBARAT - Prihatin melihat rendahnya minat baca masyarakat Indonesia khususnya anak-anak dan remaja di era milenial saat ini, Eka Wahyu Safitri berinisiatif mendirikan rumah baca di Pekon Kesugihan, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus.
Dengan dibantu rekan-rekannya yang tergabung dalam Komunitas Tanggamus Membaca (KTM) dan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Tanggamus (IMAMTA), Mahasiswi semester VIII Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung ini membuka rumah baca yang diberi nama \"Ibnu Sina\".
Nama Ibnu Sina diambil dari salah satu nama ilmuwan Islam yg terkenal dimasanya. Ia adalah salah satu ilmuwan islam yang ambil bagian di kedokteran dan ilmu umum.
\"Rumah Baca Ibnu Sina ini sebagai tempat adik-adik maupun warga yang ingin membaca dan belajar bersama, karena kebanyakan di era milenial ini dari kalangan anak-anak sampai remaja sudah sangat jarang ingin dekat dengan buku, \" katanya, kepada Radar Tanggamus, Rabu (20/3).
Rumah Baca Ibnu Sina didirikan pada 9 Maret lalu. Lokasinya berada di kediaman Kepala Pekon Kesugihan, M. Saipi yang merupakan ayah dari Eka Wahyu Safitri.
Sehari setelah didirikan, rumah baca tersebut dilaunching. Masyarakat tampak antusias menyambut rumah baca tersebut. Puluhan masyarakat yang didominasi anak-anak berduyun-duyun memadati ruangan perpustakaan untuk membaca buku yang tersedia.
\"Selain anak-anak di Pekon Kesugihan, ada juga siswa/siswi kelas 1 dan 2 di SDN Pajajaran Kecamatan Kotaagung Barat yang ikut membaca. Mereka belajar bersama,\" ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa buku-buku di rumah baca tersebut berasal dari donasi KTM dan warga setempat. Ada juga sebagian yang miliknya pribadi. Selain buku untuk anak-anak, ada juga buku untuk umum.
\"Rumah baca ini untuk umum, siapa saja boleh membaca disini. Baik itu anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Karena buku disini ada untuk anak-anak, juga untuk umum, \" ujar Eka.
Rumah Baca Ibnu Sina juga kini sudah mulai dilirik oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Tanggamus, tujuannya untuk kerjasama, yakni bersama - sama meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak.
\"Pekan lalu pihak Perpustakaan Daerah Tanggamus menghubungi saya, tapi hanya menanyakan tentang status perpustakaan milik pribadi atau pekon. Kata saya milik pribadi tapi untuk umum. Kemudian memberikan informasi bahwa pihak Universitas Lampung (Unila) membuka hibah buku untuk yang memerlukan, baik instansi maupun rumah baca. Tapi belum kita terima, karena harus mengajukan surat dulu ke Unila, \" bebernya.
Meskipun saat ini belum ada jalinan kerjasama yang resmi dengan pihak pemerintah, namun Eka berharap dengan adanya rumah baca ini kedepannya bisa menjadi obat bagi generasi muda dalam mencari ilmu, agar bisa membantu mencetak generasi yang baik dan berakhlakul karimah. (uji)