SEMAKA - Jebolnya tanggul Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Semaka, saat ujicoba water turbin, Minggu (5/11) malam, disikapi Komisi II DPRD Tanggamus. Menurut anggota Komisi III DPRD Tanggamus, Ahmadiyan ada dua kemungkinan yang menjadi pemicu jebolnya tanggul. Pertama, salah konstruksi, mengingat tanggul belum lama dibangun. Kedua, salah pada perencanaan. Untuk memastikan penyebabnya, perlu dilakukan uji kekuatan konstruksi. \"Harus ada pemeriksaan kalau memang disebabkan oleh kesalahan konstruksi,\" kata Ahmadiyan, kemarin (8/10). Yang jelas, lanjut dia, sebelum tanggul dibangun, semestinya sudah ada hitung-hitungan mengenai debit dan kecepatan arus air hingga batas maksimal. Dari data tersebut, kemudian membuat sepesifikasi tanggul yang sesuai agar tidak mudah jebol. \"Dalam waktu dekat kita akan sidak ke lokasi tanggul yang ambrol sekaligus memanggil pihak perusahaan, untuk dimintai penjelasan,\" ujar Anggota DPRD Fraksi Demokrat itu. Diberitakan sebelumnya, empat rumah milik warga di umbul Kalikumbang, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Semaka, hanyut tersapu banjir sedangkan lima rumah lainnya rusak berat dan sembilan rumah serta mushala terendam lumpur. Hal ini akibat dari jebolnya tanggul Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Semaka saat ujicoba water turbin Minggu (5/11) malam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jebolnya proyek bendungan milik PT. Tanggamus Elektrik Power (TEP) tersebut diduga karena kontruksi bendungan yang tidak kuat. Kepala Pekon Sidomulyo, Buniran, mengatakan, jebolnya bendungan PLTA sepanjang 6 kilometer tersebut terjadi saat dilakukannya tes water way turbin. \"Pada saat bendungan dibuka dan air memasuki terowongan menuju bendungan turbin, dinding penahan water way yang terletak di Dusun Kalikumbang tidak mampu menahan debit air yang begitu deras, akibatnya bendungan water way retak dan jebol sepanjang 30 meter,\" ungkapnya, kemarin (7/11). Mengetahui tanggul jebol, pihak perusahaan langsung menutup pintu air dan membatalkan uji coba. Kemudian, pihak perusahaan dibantu aparat Babinsa Koramil 424-03/Wonosobo dan warga Pekon Sidomulyo langsung membantu proses evakuasi dan membersihkan sisa-sisa lumpur yang masuk kerumah warga. Sementara itu, salah seorang warga Dusun Kalikumbang Agus mengatakan, untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, pihak perusahaan diharapkan dapat mengalihkan pemukiman warga ke atas water way turbin. \"Ya, harapan kami supaya pihak perusahaan mengalihkan pemukiman warga ke atas water way turbin. Karena tanggul itu tidak selamanya kuat menahan debit air yang begitu deras. Kami hanya takut kejadian seperti ini terulang lagi, \" ungkapnya.(uji)
Dewan Soroti Jebolnya Tanggul PLTA
Kamis 09-11-2017,16:00 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :