Bupati Tanggamus Prihatin Kasus Pengeroyokan Audrey

KOTAAAGUNG—Kasus dugaan pengeroyokan siswi SMP di Pontianak, Audrey (14) yang dilakukan oleh belasan siswi SMA dikotanya turut menyita perhatian bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani. Menurut Bupati Tanggamus Dewi Handajani aksi Bullying memang tidak dibenarkan, oleh karena itu orang tua maupun guru disekolah diminta untuk lebih memperhatikan pergaulan anak untuk mencegah tindakan kekerasan. “Saya juga merasa prihatin dengan apa yang dialami ananda Audrey di Pontianak Kalimantan Barat. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi bangsa kita semua, bahwa anak-anak kita ini adalah tanggungjawab kita semua yang harus kita pantau bersama-sama jangan sampai anak-anak kita melakukan tindakan yang justru memberikan dampak buruk bagi bangsa,” kata Dewi yang ditemui usai memberikan akta kelahiran di Puskesmas Kotaagung, Kamis (11/4). Bunda sapaan akrab bupati, berharap kejadian kekerasan atau aksi bullying terhadap anak tidak terjadi di Tanggamus. ”Mudah-mudahan tidak terjadi di Tanggamus, saat ini kita punya lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lamban Ratu Agom yang tugasnya memberikan sosialisasi dan pendataan atas kasus kekerasan terhadap anak dan wanita yang pernah terjadi di Kabupaten Tanggamus. Harapannya dengan gencarnya sosialisasi dan pendampingan dan pemantauan secara bersama-sama, mudah-mudahan kasus –kasus demikian dapat kita minimalisir,” kata dia. Ditambahkan bupati bahwa pengawasan terhadap anak tidak hanya menjadi tugas lingkungan sekolah saja, tetapi lingkungan keluarga juga turut berperan apalagi, anak lebih banyak berada dilingkungan keluarga. ”Ini tugas kita bersama, jadi sekolah, orang tua dan satuan kerja terkait harus ikut memantau, jadi pendidikan itu tidak bisa sifatnya hanya sekolah formal saja, anak-anak lebih banyak berada ditengah-tengah keluarga yang harus dibekali pengetahuan, edukasi parenting sehingga menjadi anak yang baik, kita pun selaku masyarakat harus juga mengawasi,”pesan bupati.(ral)