Bupati Ingin Ada Tapis Khas Tanggamus

Sabtu 01-06-2019,14:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KOTAAGUNG—Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani,S.E,M.M menginginkan Tanggamus memiliki seni kerajinan tapis yang memiliki ciri khas. Hal ini dimaksudkan agar Tanggamus bisa seperti daerah lain yang miliki seni kerajinan yang khas. Bupati menyampaikan, dirinya menginginkan Tanggamus bisa seperti daerah lain yang memiliki kerajinan khas Untuk di Tanggamus sendiri yang potensi untuk dikembangkan seperti tapis, berbicara tapis sendiri menurutnya hampir semua kabupaten/kota memiliki tapis dan ia menginginkan Tanggamus memiliki kerajinan tapis yang memiliki ciri khas. \"Kelompok pengrajin seperti pengrajin belah ketupat, bordiran, tapis dan batik di Tanggamus ini harus kita gali dan dikembangkan keberagaman motif-motifnya, karena saya menginginkan Tanggamus memiliki tapis yang memiliki ciri khas sendiri, dan tidak dimiliki kabupaten/kota lainnya di Lampung,\"kata Bupati belum lama ini. Bunda Dewi juga, mengharapkan kedepan Tanggamus memiliki sentra-sentra pengrajin, hal itu mencontoh dari daerah-daerah lainya yang telah memiliki kelompok pengrajin. Dan hal itu bisa saja dicontoh oleh Tanggamus sehingga kedepan para pengrajin dapat dikembangkan, sehingga seni kerajinan serta program-program yang dikembangkan mempunyai daya saing unggul komparatif dan kompetitif. \"Belah ketupat misalnya. Belah ketupat ini merupakan ciri khas dari adat pesisir kita, dan saya lihat produk-produk yang dihasilkan masih sangat terbatas. Kedepan saya berharap dikembangkan,\"ujarnya. Ia juga menerangkan, seni kerajinan khususnya khas Lampung seperti belah ketupat yang merupakan ciri khas masyarakat Lampung pesisir, harus bersifat universal dalam artian seni kerajinan tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh orang tertentu saja, melainkan orang yang secara umum tidak mengetahui kerajinan tersebut, dengan melihat akan memahami bahwa Lampung khususnya Tanggamus memiliki seni kerajinan sendiri. \"Saya juga berharap kantor-kantor kecamatan juga di cat dengan belah ketupat, termasuk juga perkantoran Pemda, dan saya juga menyampaikan kepada Umum, kok saya menginstruksikan kepada yang lain, untuk masukan ornamen belah ketupat tetapi rumdis Bunda sendiri kayaknya lupa oleh umum untuk di cat, karena seni budaya ini harus bersifat universal dan bisa dinikmati oleh siapapun,\"tandasnya. (iqb)

Tags :
Kategori :

Terkait