SEMAKA - Banjir akibat luapan sungai Way Semaka yang hampir setiap tahun melanda pemukiman penduduk di Kecamatan Semaka dan Wonosobo Kabupaten Tanggamus masih menyisakan kekhawatiran bagi warga setempat. Pasalnya, hingga kini belum ada upaya penanggulangan bencana banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus maupun Provinsi Lampung. Padahal warga sudah sejak lima tahun silam mengharapkan agar pemerintah dapat membangun tanggul, guna mengantisipasi kembali terjadinya banjir akibat luapan salah satu sungai terbesar di Kabupaten Tanggamus itu. \"Dari dulu kami sudah mengajukan pembangunan tanggul ke Pemkab Tanggamus. Bahkan, Pak Bambang Kurniawan yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Tanggamus saat meninjau banjir di Karangrejo sudah mengintruksikan kepada jajaranya agar membangun tanggul untuk mengatasi musibah banjir yang selama ini melanda pemukiman kami, tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan. Entah kenapa,\" kata Sukeri, Ketua RT 07 Pekon Karangrejo Kecamatan Semaka, kemarin. Menurutnya, pembangunan tanggul memang menjadi solusi yang paling efektif untuk mengatasi musibah banjir yang selama ini kerap melanda pemukiman penduduk di sepanjang aliran sungai Way Semaka. \"Ya, harus di tanggul, supaya saat musim hujan dan banjir bandang air tidak tumpah ke pemukiman penduduk,\" katanya. Sementara itu, Camat Semaka Suyanto, Kepala Pekon Karangrejo Susilo, mantan Kepala Pekon Kalisari Supriyanto dan mantan Kepala Pekon Karanganyar Bambang Irawan mengamini jika pembangunan tanggul di kiri kanan sungai Way Semaka merupakan langkah paling efektif untuk mencegah luapan air sungai tersebut. \"Iya, memang yang paling efektif dibangun tanggul kiri kanan,\" ujar mereka. Diketahui, Pekon Karangrejo Kecamatan Semaka merupakan salah satu pekon yang jadi langganan banjir tahunan. Hal itu karena letak Pekon Karangrejo yang berada di paling ujung dekat dengan muara Sungai Way Semaka. Sehingga jika terjadi banjir bah disertai terjadinya laut pasang, maka air sungau kerap balik dan tumpah ke pemukiman warga. Selain itu, Pekon Karanganyar Kecamatan Wonosobojuga bernasib sama seperti Pekon Karangrejo, jadi langganan banjir tahunan. Karena letak Pekon Karanganyar berada di dekat muara sungai. Dataran pekonya juga lebih rendah dibandingkan aliran air sungai. Selain dua pekon tersebut, pekon pekon lainya yang ada di Kecamatan Semaka maupun Wonosobo juga sering jadi langganan banjir tahunan akibat luapan sungai Way Semaka. Seperti pekon yang ada di pinggir sungai Way Semaka di Kecamatan Wonosobo, meliputi Pekon Kalisari, Banjarnegara, Dadimulyo, Dadirejo dan Kalirejo. Kemudian di Kecamatan Semaka, pekon yang sering terendam banjir akibat luapan sungai tersebut diantaranya Pekon Sripurnomo, Sudimoro, Sudimorobangun, Kanoman, Tugurejo dan Garut. Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanggamus Riswanda Djunaidi melalui Kepala Bidang Bina Program Dwi Nopiyanto mengatakan bahwa pembenahan sungai Way Semaka tersebut merupakan wewenang Dinas PUPR Provinsi Lampung. Ia juga mengaku, Dinas PUPR Kabupaten Tanggamus telah menyampaikan keluhan warga tersebut ke Pemerintah Provinsi Lampung, namun sayangnya hingga kini belum terealisasi. \"Setiap tahun sudah kita upayakan dan ajukan, tapi sayangnya belum terealisasi, karena keputusanya memang ada di provinsi. Tapi kedepan akan tetap kita upayakan, dengan harapan dapat direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi, supaya persoalan banjir Way Semaka bisa diatasi,\" pungkasnya. (Uji)
Wonosobo dan Semaka Rawan Banjir, Warga Minta Pembangunan Tanggul
Sabtu 22-06-2019,15:30 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :