KOTAAGUNG- Sejak awal tahun 2020, Harga biji kakao kering di tingkat petani Kabupaten Tanggamus, berangsur naik. Sebelumnya harganya hanya berkisaran Rp. 25-26 ribu per kilo gram naik menjadi Rp. 28 ribu per kilogram. \"Pasokan dari petani menurun. Sehingga harga di tingkat pengumpul bertahan tinggi,\" kata Suparman, pengumpul di Kecamatan Kotaagung. Ia mengatakan, sekarang ini pasokan kakao dari petani berkurang cukup signifikan dampak dari musim kemarau yang berlangsung sepanjang tahun 2019 lalu dengan minimnya curah hujan di daerah itu. \"Buah kakao yang dipanen juga lebih sedikit dengan penurunan hingga 60 persen karena banyak buah kakao yang mati mengering dan berjatuhan sebelum siap panen,\" katanya. Selain itu, sekarang ini banyak tanaman kakao petani yang tidak berbuah akibat musim kemarau dengan menggugurkan daun dan sebagian ada yang benar-benar mati karena kekurangan air.\" Pengumpul juga cukup kesulitan mendapatkan pasokan dari petani dalam jumlah besar seperti saat normal,\"ujarnya. Tidak jauh berbeda dengan Suparmanan, Wardi pengumpul lainnya mengatakan, penurunan produksi kakao berkurang sejak lama, kendati harga kakao tinggi namun kualitas kakao petani cenderung menurun akibat banyak yang tidak berisi dan ukuran biji lebih kecil bahkan tidak berkembang atau bantat. \"Jika kakao melimpah untuk jenis ini akan dibeli dengan harga rendah pada kisaran Rp 20 ribu per kilogram, namun karena saat ini sulit maka pengumpul tetap membelinya dengan harga tinggi,\" pungkasnya.(Ark).
Alhamdulillah, Harga Kakao Naik Lagi
Selasa 21-01-2020,19:33 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :