JALAN NYARIS PUTUS, PEKON SINARBANGUN TERANCAM TERISOLIR
BANDARNEGERISEMUONG - Jalan di Pekon Sinarbangun, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, kondisinya nyaris putus akibat tergerus arus sungai Way Semaka.
Kondisi tersebut jadi perhatian DPRD Tanggamus. Senin (1/6), Anggota DPRD Tanggamus Dapil I yakni Baharen, Azmi dan Bunyamin \"turun gunung\" meninjau kondisi jalan yang nyaris putus di Pekon Sinarbangun, tepatnya di Dusun Umbul Pisang.
Dalam tinjauanya, Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PPP Baharen mengatakan, sudah semestinya Pemerintah Kabupaten Tanggamus melakukan langkah tanggap darurat. Mengingat satu-satunya akses jalan menuju Pekon Sinarbangun sudah terkikis dan nyaris putus.
\"Jadi harapan kami mewakili Anggota Dewan lainnya, supaya Pemerintah Kabupaten segera menanggapi permasalahan ini. Karena kalau jalan ini sampai putus maka warga Pekon Sinarbangun akan terisolir. Nah, untuk itu kami minta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus segera melakukan tanggap darurat dulu lah, antisipasi supaya jalan ini masih bisa dilalui, \" kata Baharen.
Senada dikatakan Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PDIP Azmi. Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten dan Provinsi bekerjasama mengatasi permasalahan ini, sehingga apa yang diharapkan masyarakat betul-betul dapat terlaksana.
\"Kalau untuk Pemerintah Kabupaten sendiri yang mengatasi katanya tidak mampu, karena pembangunan talud atau bronjong merupakan wewenang Pemerintah Provinsi. Namun masyarakat disini sekarang berharap agar pemerintah daerah segera menurunkan alat berat dan melakukan langkah tanggap darurat,\" pintanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PAN, Bunyamin juga berharap agar Pemerintah kedepanya Pemerintah Daerah dapat maksimal mengupayakan pembenahan aliran sungai Way Semaka dari Pekon Tulungasahan hingga Pekon Karangrejo. Karena menurutnya, saat ini kondisi aliran sungai tersebut sudah sangat memprihatinkan.
\"Ya, yang terpenting segera dilakukan tanggap darurat dulu. Kalau untuk kedepanya, kami berharap agar pemerintah daerah lebih maksimal menyampaikannya ke Pemrov,\" ungkapnya.
Bunyamin juga menyinggung soal Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan PT. Tanggamus Electric Power (TEP) yang diduga belum disalurkan untuk masyarakat disekitar aliran sungai yang terdampak banjir.
\"CSR dari PT. TEP selama ini nggak jelas kemana. Semestinya mereka juga bantu, entah itu berupa penurunan alat berat atau semacamnya. Karena pembuangan air dari PT. TEP itu larinya ke Sungai Way Semaka, kadang juga airnya bercampur material lumpur,\" tukasnya.
Terpisah, Pj Kepala Pekon Sinarbangun Miskan mengatakan, saat ini jalan menuju Pekon Sinarbangun hanya tersisa sekitar satu meter dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
\" Sebelumnya ketabalan tebing ini sampai 20 meter. Tapi karena belum adanya bronjong dan aliran sungai yang sudah berkelok-kelok dan mengarah ke badan jalan menyebabkan tebing sungai tergerus. Dan sekarang jalan juga sudah nyaris putus dan warga terancam terisolir, \" ucapnya.
Miskan mengaku, sudah melaporkan hal tersebut ke BPBD Tanggamus dan sudah dilakukan peninjauan. Namun sayangnya hingga kini langkah tanggap darurat urung direalisasikan.
\" Warga disini juga tadi sudah gotong-royong memindahkan aliran sungai untuk sementara, dengan menggunakan tumpukan karung berisi material. Hal itu dilakukan untuk memperlambat pengikisan jalan seraya menunggu langkah tanggap darurat dari BPBD. Tapi kalau alat beratnya gak juga turun, dan terjadi banjir lagi maka jalan ini bisa kembali terkikis dan bakal putus. Warga disini juga pasti terisolir, \" pungkasnya. (uji)