Kupas Masalah Sanitasi Aman

Jumat 12-06-2020,19:05 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PRINGSEWU - Webinar bertajuk Pengelolaan Sanitasi Aman di Kabupaten Pringsewu, digelar oleh Yayasan Konservasi Way Seputih melalui program V4CP SNV, Kamis (10/6/20). Menghadirkan narasumber Bupati Pringsewu H.Sujadi dan WASH Advisor SNV Indonesia Bambang Pujiatmoko, serta Plt Kadis PUPR Pringsewu Imam Santiko Raharjo, kegiatan ini dipandu oleh Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih Febrilia Ekawati. Bupati Pringsewu H.Sujadi didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Johndrawadi, Staf Ahli Bupati Pringsewu Bidang Kemasyarakatan dan SDM Malian Ayub dan Kepala Bappeda Pringsewu A.Fadholi, serta sejumlah pejabat lainnya dari Aula Utama Pemkab Pringsewu mengatakan  pandemi Covid-19 telah membuat dirinya menjadi lebih bersemangat lagi dalam menangani Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, agar prosentase yang ada tidak turun, dimana pada 2021 nanti pengembangan STBM menjadi fokus. Menurutnya, instrumen dan infrastruktur penegakan Perda Tentang STBM wajib untuk dilaksanakan, sehingganya kesungguhan seluruh OPD juga menjadi kata kunci dalam pengelolaan STBM ini, disamping kerjasama antarmasyarakat dan lembaga harus diteruskan dan dikembangkan, juga koordinasi antara Dinas PUPR Kabupaten Pringsewu, Dinas PUPR Provinsi Lampung, dan Kementerian PUPR harus terus ditingkatkan. \"ODF ini adalah gerakan yang muncul dari masyarakat yang timbul kesadarannya. Menurut saya, ODF ini adalah ibadah dan wajib untuk dilaksanakan,\" tandasnya. Sementara itu, WASH Advisor SNV Indonesia Bambang Pujiatmoko mengatakan Pringsewu telah menjadi model ODF bagi daerah lainnya. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa mempertahankan ODF itu lebih sulit daripada mencapainya.  Terkait sanitasi aman, lanjut Bambang, timbul sebuah pertanyaan yaitu, mampukah Pringsewu mencapai sanitasi aman ? Kaitan ini, menurut dia, semboyan Kabupaten Pringsewu yakni \'Jejama Secancanan\' yang mempunyai makna \'Bersama-sama, bersatu-padu, bergandengan tangan dan bergotong-royong dalam membangun Pringsewu\' adalah kuncinya. Selain itu, Kabupaten Pringsewu juga telah mempunyai modal dasar, yakni pertama masyarakat yang telah tersentuh hatinya, kedua adalah kolaborasi, sinkronisasi, koordinasi dan sinergitas antar-OPD, koordinasi kecamatan, koordinasi pekon, serta lembaga pengelola sanitasi aman. Yang ketiga adalah regulasi, dimana Pringsewu memiliki Perda STBM berkelanjutan, Perda Pengelolaan limbah domestik, dan Peraturan Bupati. \"Pringsewu mungkin satu-satunya daerah yang memiliki Perda STBM Berkelanjutan. Dan yang ke-empat yakni pendanaan,\" jelasnya. (Mul)

Tags :
Kategori :

Terkait