Budidaya Ikan Sistem Pemanfaatan Jides di Tanggamus
WONOSOBO - Pekon Kejadian, Kecamatan Wonosobo, bakal dijadikan pilot project budidaya ikan air tawar dengan sistem pemanfaatan jaringan irigasi desa (Jides) di Kabupaten Tanggamus. Hal itu diungkapkan Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani saat penebaran bibit ikan kerambah, pemberian bantuan rehabilitasi dasar bagi masyarakat dan penanaman bibit alpukat RATU di Pekon Kejadian, Kamis (26/11).
\"Tentunya kami sangat mengapresiasi pemanfaatan air irigasi untuk dijadikan tempat budidaya ikan air tawar, apalagi nantinya ini akan jadi pusat edukasi untuk anak usia dini. Dengan fungsi air yang tetap terjaga dan bersih juga akan menambah keindahan. Mudah-mudahan budidaya ini berhasil dan Pekon Kejadian akan menjadi contoh bagi pekon-pekon lainya di Kabupaten Tanggamus,\" katanya.
Bunda Dewi -sapaan akrabnya- menambahkan, penebaran bibit ikan merupakan salah satu upaya agar perikanan darat bisa berkembang sehingga dapat menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Tanggamus.
\"Sumber budidaya ikan ini kan dari Dana Desa. Memang seharusnya dana desa diperuntukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat salah satunya melalui pemberian bantuan, kemudian mendorong sektor-sektor yang bisa membuat pekon ini jadi maju. Bisa jadi suatu saat nanti Pekon Kejadian dikenang karena budidaya ikan air tawarnya,\" ujarnya.
Selain itu, Bunda Dewi juga mengapresiasi langkah pemanfaatan pekarangan rumah dengan penanaman bibit pohon alpukat RATU (Rumah Alpukat Tanggamus Unggul). Dimana, setiap rumah setidaknya memiliki 1 pohon alpukat.
\"Pekarangan memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis keluarga. Karena melalui pekarangan tersebut selain dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga sehingga terwujud kemandirian pangan ditingkat rumah tangga, juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga jika ditanamani dengan beragam tanaman yang bernilai ekonomi tinggi,\" ucapnya, seraya berharap bantuan yang sudah diberikan tersebut bisa bermanfaat dan berkembang sehingga bisa menjadi komiditi unggulan di Pekon Kejadian.
Sementara itu, Pj Kepala Pekon Kejadian Agus Salim mengatakan, sedikitnya sudah ada 17 ribu ekor bibit ikan yang dilepas dalam keramba maupun secara liar di air jaringan irigasi.
\"Untuk jenis ikan yang dilepas di 6 titik keramba yang ada di jaringan irigasi ini yakni ikan nila dan ikan emas, masing-masing keramba diisi 1.500 bibit ikan. Sisanya dilepas liarkan di irigasi,\" katanya.
Ia mengaku, jaringan irigasi yang sudah ditebar ikan ini nantinya akan dijadikan lokasi minapolitan, selain untuk wisata lokal juga untuk edukasi anak usia dini dan taman kanak-kanak.
\"Ikan yang dilepas liarkan di jaringan irigasi ini yang nantinya akan menjadi bahan untuk mengedukasi anak-anak. Dan kita juga sudah siapkan beberapa titik lokasi yang memang untuk dijadikan edukasi penjelasan kepada anak-anak bahwa daerah aliran sungai seperti jaringan irigasi desa ini harus kita rawat dan tidak boleh dicemari,\" terangnya, seraya menyebutkan ada sekitar 500 bibit alpukat yang dibagikan ke masyarakat dan 7 penyandang disabilitas serta 26 lansia yang mendapat bantuan sosial dalam kegiatan tersebut. (Uji)