WONOSOBO - Pemerintah Pekon Waypanas, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Jumat (26/11) di Balai Pekon setempat.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Wonosobo Edy Fachrurrozi yang diwakili Kasi Pemerintahan Harwin Sofyan, Kepala Pekon Way Panas Hadi Barto, Ketua BHP Idham Kholid, Pendamping Desa, Pendamping PKH, aparatur pekon serta masyarakat setempat.
Kepala Pekon Way Panas Hadi Barto mengatakan, musyawarah ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memperbaiki kesalahan data dalam DTKS.\"Berdasarkan Musdesus ditemukan beberapa warga yang sudah pindah, mampu bahkan meninggal yang masih terdata dalam DTKS,\" kata Hadi Barto.
Sementara itu, menurut Ketua BHP Pekon Way Panas Idham Kholid, di Pekon Way Panas terdapat sebanyak 2.107 penerima ID DTKS yang belum di verifikasi dan validasi. Setelah direkap kembali ternyata ditemukan sekitar 137 data warga yang sudah meninggal, pindah maupun yang tidak layak mendapat bantuan. Rincianya, 10 data ganda, 19 data NIK yang tidak ditemilan, 53 data warga yang meninggal, 50 data warga yang pindah dan 5 data warga tidak layak.\" Setelah diverifikasi tinggal 1.970 yang layak terdaftar di DTKS,\" kata Idham.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Wonosobo Harwin Sofyan mengatakan, berdasarkan verifikasi dan validasi DTKS per pekon, rata-rata terdapat 100-an lebih kesalahan DTKS. \"Ada yang sudah pindah atau meninggal tapi masih terdata, jadi harus diverifikasi dan divalidasi. Nantinya data ini akan diajukan kembali dan setiap 6 bulan sekali akan diupdate,\" bebernya.
Dalam kesempatan itu, Harwin Sofyan juga menyampaikan pesan Camat Wonosobo Edy Fachrurrozi agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini Kabupaten Tanggamus masih berada di level III. \"Sekarang kita masih di level PPKM III. Artinya kita harus tetap kedepankan Prokes, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan,\" ungkapnya. (Uji)