GISTING--Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tanggamus mengadakan workshop yang melibatkan organisasi profesi wartawan.
Workshop yang bertajuk Penguatan kapasitas kepada insan media untuk mendukungnya kabupaten tanggap ancaman narkoba itu berlangsung di Aula Serumpun Padi, Kecamatan Gisting, Kamis (9/6).
Sejumlah organisasi profesi wartawan yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI), Ikatan Wartawan Online (IWO), KWRI, PWRI, AJOI, AJO, dan TAJI Kabupaten Tanggamus. Adapun narasumber kegiatan berasal dari BNNK Tanggamus, PWI Lampung dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tanggamus.
Kepala BNNK Tanggamus AKBP Abdul Haris mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Tanggamus kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan
sementara sumber daya manusia (SDM) yang ada di BNNK Tanggamus sangat terbatas.
\"Maka daripada itu diperlukan kerjasama dari semua pihak khususnya kepada awak media untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba tersebut, sehingga masyarakat di seluruh penjuru Tanggamus memahami akan hak itu,\"kata Abdul Haris
Bentuk keseriusan BNNK Tanggamus dalam upaya pencegahan narkoba, lanjut Abdul Haris adalah dengan diselenggarakannya workshop yang melibatkan seluruh organisasi wartawan di Tanggamus.\"Bantuan dan kerjasama yang baik dari seluruh masyarakat utamanya media guna memberikan edukasi, wawasan dan pemahaman tentang bahaya narkoba, tanpa hal itu mustahil dapat dilakukan,\"ujar mantan Kapolsek Gunung Sugih itu.
Dijelaskan Abdul Haris bahwa target secara tupoksi, BNNK Tanggamus memiliki dua fungsi yakni sosialisasi dan rehabilitasi. Dirinya juga menyatakan bahwa BNNK siap berkoordinasi dengan insan media terkait informasi mengenai penyalahgunaan narkoba.\"Jika memang ada yang harus ditangani, silahkan sampaikan informasi kepada kami atau aparat lainnya,\"
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan, PWI Lampung Juniardi mengatakan, wartawan harus melaksanakan fungsi kontrol, edukasi terhadap kepentingan masyarakat,salah satu caranya yaitu aktif mengkampanyekan bahaya narkoba.
\"Jadi saya kira mulai dari sekarang, kawan kawan wartawan mulai berpartisipasi, karena ini menyangkut kepentingan generasi bangsa, dan juga bagaimana kita ikut berpartisipasi program BNNK Tanggamus dan juga pemerintah dalam rangka pemberantasan narkoba,\"ujar Juniardi.
Dilanjutkan Juniardi bahwa bentuk dukungan pers tidak terlepas dari tupoksi kesehariannya, dengan terciptanya kolaborasi yang intens dari semua pihak ia meyakini bahwa persoalan narkoba secara perlahan dapat diatasi.
\"Saya kira pers harus sudah mulai bangkit, mendukung dan juga menyuarakan tentang narkoba dan akan lebih indah jika, kebangkitan itu dimulai dari kalangan pers yang ada di Kabupaten Tanggamus,\"terangnya.
Ditempat yang sama, Kadis Kominfo Edi Narimo berharap kepada seluruh insan media agar konstruktif dalam upaya mendukung pemerintah khususnya pencegahan darurat narkoba, lalu terkait dengan pemberitaan yang disajikan juga edukatif, sehingga masyarakat mengetahui bahwa narkoba memang sangat berbahaya.
\"Peran media cukup vital dalam memberikan pemberitaan sesuai dengan tupoksi dari media itu sendiri, tentunya workshop ini merupakan bentuk sinergitas dari Pemkab Tanggamus, organisasi kewartawanan dan juga BNN Tanggamus untuk mengatasi darurat narkoba, dengan dilaksanakan kegiatan ini kita harapkan dapat menurunkan angka penggunaan narkoba di Tanggamus,\"kata Edi Narimo. (iqb)