GISTING--Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (Basarnas) Lampung mengadakan pelatihan teknis pertolongan gunung dan hutan, di Gedung PCNU Tanggamus, Pekon Gisting Permai, Senin (8/5).
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani, Direktur Bina Potensi Basarnas Pusat Mochamad Hernanto; Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Lampung Deden Ridwansah; perwakilan Kodim 0424/Tanggamus,perwakilan Polres Tanggamus,jajaran kepala OPD dan camat.
Direktur Bina Potensi Basarnas Pusat Mochamad Hernanto, dalam sambutannya menyampaikan, pelatihan bagi potensi SAR merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi Basarnas untuk melaksanakan pembinaan melalui penyelenggaraan pelatihan teknis, khusus bagi potensi SAR baik setiap orang dan atau instansi organisasi yang memiliki potensi pencarian dan pertolongan.
"Sebagai kantor yang memiliki wilayah kerja luas dan potensi bencana yang beragam, Basarnas Provinsi Lampung konsisten melaksanakan program pelatih, dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan terkait SAR, sehingga dapat membantu Basarnas dalam pelaksanaan pencarian dan pertolongan secara cepat, tepat, aman, terpadu dan terkoordinasi,"katanya.
Ia menerangkan, kegiatan kali ini fokus pada pada teknik pertolongan di Gunung dan Hutan, yaitu pengetahuan tentang medical first responder (MFR), navigasi darat dan evakuasi korban di gunung dan hutan. Hal ini bertujuan memberikan bekal terhadap orang dan atau instansi serta organisasi, yang bergerak di bidang kepanduan tentang bagaimana tindakan penyelamatan di gunung dan hutan.
"Tema kegiatan ini yakni, melalui pelatihan Potensi SAR Jungle Rescue kita tingkatkan kompetensi potensi SAR di bidang pertolongan di gunung dan hutan demi mendukung tercapainya Quick Response SAR dalam penyelenggaraan operasi SAR di Provinsi Lampung. Kami berharap melalui kegiatan ini, pemkab dan stakeholder dapat membantu dan mendukung sehingga pelatihan ini terlaksana dengan baik,"jelas Mochamad Hernanto.
Sementara itu, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani mengapresiasi dilaksanakan pelatihan tersebut, dan diharapkan melalui pelatihan ini kualitas dan kemampuan operasi SAR dapat meningkat, secara cepat dan tepat guna mengurangi risiko membahayakan manusia atau korban.
"Kepada para peserta diharapkan setelah melaksanakan pelatihan ini memiliki kompetensi serta diimplementasikan saat pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang,"ujarnya.
Bupati mengungkapkan bahwa Kabupaten Tanggamus merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi alam. Wilayah daratan Kabupaten Tanggamus terdiri dataran rendah pesisir pantai teluk Semaka, serta dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dan memiliki luas daratan 2.855,46 kilometer persegi dan 47,04 persen merupakan kawasan hutan, baik hutan lindung, suaka margasatwa, dan cagar alam,
"Wilayah wilayah tersebut, menyimpan potensi bencana baik bencana alam maupun faktor kelalaian manusia, banyak kejadian bencana terjadi baik di Kecamatan Semaka, Wonosobo, Bandarnegeri Semuong, Cukuh Balak serta wilayah lain, belum lagi kejadian akhir akhir ini di Kecamatan Semaka yaitu konflik gajah liar dan ini perlu perhatian serius dari kita semuanya,"papar Bunda Dewi.
Maka daripada itu terkait dengan bencana lanjutnya, ia mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat wajib melakukan tindakan preventif dan rehabilitatif, serta berperan dalam penanggulangan bencana. Pelatihan saat ini menurut orang nomor satu di Pemkab Tanggamus itu merupakan upaya dari Basarnas untuk memberikan pembinaan bagi potensi petugas SAR, dimana semakin banyak Petugas SAR yang berkualitas dan kompeten, maka semakin mempercepat respons time dan mampu meminimalisasi jatuhnya korban atau semakin meminimalisir parahnya kondisi survivor atau korban.
" Ucapan terimakasih kepada Basarnas Lampung dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Kepada peserta pelatihan, saya minta ikuti pelatihan dengan serius. laksanakan instruksi yang diberikan instruktur dengan seksama,"pesan bupati.(iqb)