Warga Kacapura dan Sukaraja “Curhat” ke Samsul Hadi

Kamis 29-03-2018,09:30 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SEMAKA — Calon Bupati Tanggamus nomor urut 2, Hi. Samsul Hadi, M.Pd.I mengadakan kampanye tatap muka di dua pekon yakni Pekon Kacapura dan Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka. Dalam kampanye tatap muka tersebut, ratusan warga berkumpul dan melakukan dialog secara langsung. Masyarakat pun terlihat antusias. Tokoh masyarakat setempat Hi. Wardoyo menyampaikan beberapa point dalam kesempatan tersebut yakni masalah infrastruktur dan masalah pertanian. “Kami berharap agar jalan disini bisa segera dibenahi, terutama akses ke tempat-tempat pendidikan dan kesehatan. Dan disini juga ada sekitar 60 hektare sawah yang tidak bisa berproduksi karena irigasinya rusak,\" katanya. Menurutnya, jika nantinya pasangan SAM-NI terpilih untuk dapat merealisasikan usulan itu. Bahkan, mereka juga berkomitmen memenangkan pasangan calon Samsul Hadi dan Nuzul Irsan (SAM-NI). “Saya ucapkan terimakasih atas kedatangan Pak samsul. Seluruh warga di pekon ini akan mendukung Pak Samsul dan Pak Nuzul secara penuh saat pencoblosan nanti,\" terangnya. Sementara itu, Calon Bupati Tanggamus, Samsul Hadi mengatakan bahwa permasalahan yang disampaikan warga tersebut merupakan program prioritasnya. Karena bukan hanya infrastruktur jalan, namun pendidikan, kesehatan serta sektor lain seperti pertanian dan pariwisata merupakan program prioritas kedepan. \"Dialog ini merupakan salah satu cara kami untuk memastikan lebih dalam lagi bahwa program tersebut merupakan program kerja yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat,\" terangnya. Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan SAM-NI yang juga sebagai Ketua  Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jukman Effendi mengajak agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas.“Jika Tanggamus ingin maju, maka masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas. Pak Samsul adalah orang yang memiliki kemampuan untuk memimpin. Baru menjabat 1,5 bulan saja, perubahan begitu terasa. Salah satunya adalah jumlah desa tertinggal yang tadinya berjumlah ratusan, sekarang tinggal 20-an saja,” jelasnya. Ia pun mengingatkan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya secara tepat, bukan berdasarkan karena diberi sesuatu. Menurutnya, prilaku korup seorang pemimpin disebabkan karena pada saat kampanye mengeluarkan banyak modal.“Kita semua harus ingat, jika memilih karena diberi sesuatu bukan atas dasar kemampuannya, itu sama saja menjerumuskan kita lima tahun kedepan,\" tutupnya.(zep)

Tags :
Kategori :

Terkait