Ia mengatakan, sebelumnya mereka pernah mencoba menjaga tanaman dengan cara memasang jaring dan jerat disekitar lokasi pertanian,
namun hal itu tidak memiliki keampuhan untuk membasmi hama tersebut malah sebaliknya membuat babi itu semakin berutal menyerang tanaman mereka.
" Meski kita sudah memasang jerat, namun tidak ada hasil, malah semakin banyak babi yang berutal dan menyerang tanaman," kata Hamdan.
Kondisi tersebut, lanjut dia, membuat dia dan petani lainya selalu resah jika tanamannya sudah mulai tumbuh dan berkembang.
Mereka terpaksa melakukan jaga malam di kebun atau sawah agar tanaman luput dari serangan hama.
"Satu-satunya cara hanya jaga malam. Sebab, hama babi ini menyerang tanaman di waktu malam.
Jadi kalau tanaman sudah agak besar maka kami harus begadang," ucapnya.
Sementara itu, kepala pekon Karangberak Mawardi membenarkan bahwa petani di pekonnya selalu mengeluhkan hama babi yang sering menyerang tanaman mereka.