KALIANDA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Pemerataan dan penataan tenaga pendidik (tendik) atau guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), sepertinya perlu dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Lampung Selatan.
Pasalnya, sejauh ini masih banyak sekolah yang sangat kurang atau minim memiliki guru berstatus ASN atau PNS. Salah satunya, adalah SMPN 1 Way Sulan yang hanya memiliki satu orang guru berstatus ASN.
Padahal, jika merujuk kepada data dari BKD Lamsel, guru atau tendik berstatus ASN di kabupaten ini terdapat sebanyak 3.520 orang. Jumlah ini meliputi guru dari jenjang TK/PAUD hingga pendidikan dasar (Dikdas) setingkat SMP.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel, Asep Jamhur didampingi Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Lamsel, Andwika Cahyani tidak menampik jika masih banyak sekolah yang minim diajar oleh guru PNS. Namun, kondisi ini masih bisa ditutupi dengan keberadaan guru honorer.
BACA JUGA:Dinas LH Gelar Kegiatan KLHS RPJPD Tahun 2025-2045
"Banyak, bukan hanya di Way Sulan. Tetapi memang kondisinya seperti itu," ungkap Andwika kepada Radar Lamsel via pesan WhatsApp, Rabu (9/82023).
Pihaknya, tidak memungkiri jika jumlah guru ASN di Lamsel mencapai 3.520 orang. Namun, untuk mencukupi kebutuhan itu setiap jenjang memiliki cara penghitungan yang berbeda terkait idealnya tendik di setiap sekolah.
"Tiap jenjang beda cara menghitung kebutuhan nya. Kalau SD, tergantung jumlah rombongan belajar (rombel). Tetapi, untuk SMP tergantung mata pelajaran (mapel). Jadi kata ideal yang seperti apa dulu maksudnya," imbuhnya.
Sejauh ini, pihaknya mengklaim, untuk kebutuhan guru sudah terpenuhi di setiap sekolah. Namun, didominasi oleh guru yang berstatus honorer.
"Tapi kan di kita ini ini yang kurang adalah guru dengan status ASN. Kalau untuk kebutuhan sudah terpenuhi semua," pungkasnya. (*)