RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Kesadaran masyarakat di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung dalam membuat jamban, sebagai sarana penunjang sanitasi dinilai masih rendah dan perlu kembali diadakan sosialisasi.
Pasalnya, masih ada kebiasaan masyarakat yang membuang air besar di sembarang tempat, dan itu bisa menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, serta munculnya penyakit.
Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus, Ahamd Parid mengatakan, masih perlu dilakukan penyadaran untuk hidup sehat dengan pembuatan jamban kepada masyarakat.
Terutama masyarakat di pinggir pantai sebab masih banyak warga yang membuang hajat di pinggir pantai dan sungai.
Padahal pembuatan jamban ini tidak begitu besar menyedot biaya.”Untuk membuat jamban tidak perlu mahal, karena bisa dirancang dan dibuat sendiri dengan biaya terjangkau,” katanya.
Ia mengaku, dalam waktu mengadakan sosialisai serta pelatihan membuat jamban secara swadaya kepada masyarakat.”Sasarannya warga masyarakat yang dinilai masih membutuhkan jamban,” terangnya.
Dengan adanya program kegiatan tersebut, maka tidak ada lagi pandangan membuat jamban itu mahal.”Sebab bisa disesuaikan dengan kemampuan perekonomian mereka,” jelasnya.
Disamping itu, sosialisasi pembuatan jamban juga diharapkan akan mengubah pola hidup negatif warga masyarakat.”Kebiasaan buruk masyarakat itu harus di rubah,” ujarnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih minim. PHBS untuk buang air besar di jamban bukan karena rendahnya faktor ekonomi,