PALAS, RADARTANGGAMUS.CO.ID – Penyaluran bantuan langsung tunai dana desa atau BLT-DD di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas pada Kamis (24/8) kemarin menuai kritik dari masyarakat.
Sebab pada penyaluran bantuan untuk 30 keluarga pra sejahtera itu, pemerintah desa setempat memasang banner dengan foto mantan kepala desa, Evan Rastriandana yang kembali ikut serta sebagai calon kepala desa.
Kesalahan itu tentunya banyak menuai protes dari masyarakat. Bahkan Pemerintah Desa Palas Pasemah dinilai tidak bisa menjaga netralitas pada masa kampanye calon kepala desa.
Salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, pemasangan banner mantan kepala desa itu seharunya tidak terjadi ditengah tahapan pemilihan kepala desa. Sebab hal ini akan menimbulkan kritik dari masyarakat.
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024, Ini Kata KPU Tanggamus Lampung
“Yang dipasang pada saat penyaluran bantuan iti banner baru dengan gambar kepala desa saat ini. Kesalahan pemasangan banner tenntu saja bisa menggiring asusmi masyarakat bahwa pemerintah desaa tidak netral,” kata narasumber Radar Lamsel yang enggan menyebutkan namanya itu.
Kritik lain juga menjelaskan, kesalahan pemerintah desa dalam pemasangan banner di masa kampanye calon kepala desa itu tentu dinilai akan berdampak pada keabsahan pemilihan kepala desa di Palas Pasemah.
“Ini akan berdampak nanti di kemudian hari, sah tidaknya pilkades jika tidak segera ditindak,” ungkap masyarakat.
Sementara itu Penjabat Sementara Kepala Desa Palas Pasemah, Rosliana menjelaskan, pemasangan banner mantan kepala desa itu terjadi lantaran ada miss komunikasi di Pemerintahan Desa Palas Pasemah.
“Kesalahan ini tidak ada unsur kampanye. Biasanya memang selalu ada banner kepala desa saat penyaluran bantuan BLT-DD. Tapi saya tidak mencetak banner, sehingga aparat desa berinisiatif memasang banner lama dimasa jabatan kades sebelumnya tanpa sepengetahuan saya, miskomunikasi,” sambungnya.
Rosliana juga tidak menepis pemasangan banner mantan kepala desa, Evan Rastriandana itu sempat menimbulkan kegaduhan pada saat penyaluran bantuan. Hingga akhirnya banner tersebut dilepas sebelum bantuan BLT-DD disalurkan ke KPM.
“Memang sempat ada kegaduhan, dan banner langsung diturunkan. Kami juga dari pemerintah desa juga sudah meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahan tersebut,” pungkasnya. (*)