BACA JUGA:Mulai Rusak Jembatan Way Semah menuju jalan Pemda, Dinas PUPR Pringsewu Perbaiki Sementara
Pemkab Pringsewu juga bersikap dengan kejadian jebolnya tanggul tersebut, dilansir dari berbagai situs.
Pemkab Pringsewu akan menganggarkan dana dari alokasi pendapatan belanja daerah (APBD) 2023 sejumlah Rp 1,6 Miliar.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk melakukan revitalisasi pintu bendungan Way Gatel agar supaya laju air dapat optimal.
Berdasarkan data BPS Lampung di tahun 20119-2021 Kabupaten Pringsewu memiliki lahan sawah seluas 13 ribu hektar lebih.
BACA JUGA:Jembatan Way Sekampung Pringsewu Terpanjang di Lampung, Panjangnya 400 Meter!
Bendungan memiliki salah satu fungsi penting untuk sistem pengairan sawah, dan notabenenya 30 persen lebih masyarakat Pringsewu menggantungkan hidupnya dengan bertani.
Masih berkaitan dengan pertanian, Dilansir dari laman resmi Kabupaten Pringsewu, sektor pertanian merupakan salah satu sektor.
Yang menjadi prioritas pembangunan di Pringsewu, luas baku lahan ± 13.928 ha dan lahan pertanian bukan sawah seluas 32.853 ha.
Potensi pertanian menjadi salah satu upaya yang masih dapat dikembangkan, untuk peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat
BACA JUGA:Hanya 1 Jam Dari Bandar Lampung, Yuk Wisata Kuliner di Pasar Nggeruput Pringsewu
Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah mengatakan, berdasarkan data BPS, produksi padi Kabupaten Pringsewu pada 2022 mencapai 135.491 ton gabah kering giling (GKG).
Atau meningkat 10,89% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 122.186 ton.
"Produksi padi pada 2022 tersebut setara dengan 86.468 ton beras, sehingga dengan konsumsi masyarakat Pringsewu dalam satu tahun dapat mencapai 31.084 ton pertahun, maka ada surplus sebesar 55.384 ton beras, yang dapat dikirim ke luar wilayah Pringsewu. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pringsewu turut serta dalam menjaga ketersediaan pangan nasional," katanya Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah. (*)