Usai Santap MBG Puluhan Siswa SDN Way Jaha Mual, Kepala SPPG: Kita Menunggu Hasil Laboratorium

Usai Santap MBG Puluhan Siswa SDN Way Jaha Mual, Kepala SPPG: Kita Menunggu Hasil Laboratorium

Siswa tengah menyantap makanan bergizi gratis (MBG). Pasca mualnya puluhan siswa SPPG Banjar Agung Udik menunggu hasil laboratorium. Foto SPPG Banjar Agung Udik.--

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Puluhan siswa SDN Way Jaha, Kecamatan Pugung, Tanggamus mendadak mual usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), dan menjalani perawatan di Puskesmas Rantau Tijang, Kecamatan Pugung, pada Rabu 6 Agustus 2025.

Camat Pugung Akhmad Yani Halim membenarkan informasi tersebut, menurut camat kejadian mualnya puluhan siswa SDN Way Jaha usai menyantap menu MBG itu terjadi pada hari Rabu 6 Agustus 2025.

Menurut Camat, puluhan siswa yang mual tersebut langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Rantau Tijang dan kondisinya baik baik saja.

"Saat didistribusikan dan dibagikan kepada anak anak itu langsung mual, dan saat kejadian semuanya dibawa ke Puskesmas hari itu juga sudah pulang semua,"kata Camat, Sabtu 9 Agustus 2025

Camat menduga, mualnya puluhan siswa itu, lantaran pada saat proses pengiriman menu makanan ke sekolah memerlukan waktu, sehingga pada saat akan didistribusikan sebagian menu tersebut telah mengalami perubahan rasa.

"Karena sebelum masuk ke mobil distribusi, dicek gizinya oleh tim. Kemungkinan, karena jarak dan saat dikemas dalam kondisi panas, sehingga berubah rasa,"ujarnya.

Menanggapi kejadian itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Agung Udik, Qistosi, mengatakan bahwa pasca mualnya siswa tersebut pihaknya telah ke lokasi.

"Kita mendapat laporan ada 14 siswa dan saat dirawat di Puskesmas, saat itu juga sudah pulang semua,"ujarnya.

Untuk penyebab mualnya puluhan siswa tersebut, ia menjelaskan, bahwa dirinya belum bisa berbicara terlalu jauh, lantaran sampel makanan tersebut tengah diuji laboratorium.

"Adapun hasilnya kami belum bisa berkomentar apa apa karena memang, kejadian itu semuanya telah ditangani oleh Puskesmas, sampel sampel juga sudah dibawa ke puskemas, hingga saat ini juga kami masih menunggu hasil lab,"terangnya 

Ia juga menjelaskan dalam prosesnya, tim dari ahli gizi terus melakukan pengawasan untuk memastikan menu makanan tersebut aman dikonsumsi, termasuk pada saat didistribusikan.

Tidak sampai disitu pihaknya juga telah memiliki perjanjian kerjasama dengan pihak sekolah, bahwa sebelum dikonsumsi siswa, sampel makanan harus diuji coba.

Melibatkan pihak sekolah dan juga tim lapangan, lalu kemudian makanan tersebut diberikan kepada siswa untuk dikonsumsi.

Sumber: