Tobas Diminta Dorong Percepatan Pembangunan KIM yang Stagnan
KOTAAGUNG--Kunjungan Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari ke Kabupaten Tanggamus dalam rangka Reses tidak hanya mendengarkan langsung aspirasi masyarakat tapi juga aspirasi dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Salah satu aspirasi dari Pemkab Tanggamus yang disampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Firman Ranie adalah mengenai belum adanya kejelasan pembangunan Kawasan Industri Maritim (KIM) yang sudah lebih dari 10 tahun stagnan \"Pak Taufik Basari perlu saya sampaikan jika rencana pembangunan KIM yang digagas sejak 10 tahun lalu saat ini belum ada kejelasan, kami pemerintah daerah berharap agar bapak bisa mendorong dalam mempercepat pembangunannya,\"kata Firman Ranie mewakili Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani saat hadir dalam Reses Taufik Basari di Pekon Umbul Buah Kecamatan Kotaagung Timur, Selasa (24/12). Selain mengenai KIM yang belum ada kejelasan, Firman Ranie dalam kesempatan tersebut juga berharap agar DPRD Tanggamus dapat memperjuangkan pembangunan drainase disepajang Jalinbar dari Batukeramat hingga Kotaagung, hal itu mengingat drainase belum optimal. \"Kalau hujan deras, air selalu menggenangi jalanan berikut sampah, ini karena drainase tidak berfungsi dengan baik. Untuk itu pak Wakil Ketua DPRD Kurnain agar mengupayakannya, \"kata mantan Inspektur itu. Senada juga dikatakan, Ristiani warga Pekon Sukabanjar Kecamatan Kotaagung Timur, menurut dia, pembangunan KIM memang sudah dinanti-nanti oleh masyarakat, khususnya warga Pekon Sukabanjar.\" Hampir 11 tahun kami menanti-nanti realisasi KIM ini, mengapa tidak ada kejelasannya, jadi mohon agar bapak Taufik dapat memperjuangkannya ditingkat pusat. Dengan adanya KIM tentu dapat mengatasi pengangguran di Tanggamus dan ekonomi masyarakat bergeliat, \"kata Ristiani. Sementara Azhar warga Pekon Tanjunganom menyampaikan bahwa di wilayah Tanjung Anom yang berbatasan dengan Pekon Kagungan kerap terjadi penodongan.\" Sudah beberapa orang yang jadi korban penodongan, lokasinya disawah-sawah perbatasan Tanjung Anom dengan Kagungan, jadi pak tolong agar ada tindakan sehingga warga merasa aman, \"katanya. Sementara Taufik Basari dalam kesempatan tersebut berjanji akan mengupayakan usulan yang disampaikan masyarakat. Ia juga mengaku senang dengan dukungan besar masyarakat terhadap KIM.\" Biasanya sebuah kawasan industri itu ada penolakan, di Tanggamus tidak ada, ini patut diapresiasi. Mengenai stagnannya pembangunan KIM saya coba cari informasi dipusat, apa yang menghambat sehingga belum berjalan, kendati bukan kewenangan komisi saya, tapi saya tetap akan mengkoordinasikan hal ini ditingkat pusat, \"ujar anggota Komisi III DPR RI tersebut. Kemudian terkait keluhan keamanan di wilayah perbatasan Tanjung Anom dan Kagungan. Ia meminta agar dua kepala pekon yakni Tanjung Anom dan Kagungan, duduk satu meja untuk menyelesaikan permasalahan ini.\" Diidentifikasi dulu itu warga mana, kalau masih warga pekon situ maka kepala pekon bisa melakukan pembinaan tapi kalau dari pekon jauh, maka perlu koordinasi dengan kepolisian. Saya juga berharap ada kerjasama baik yang antara masyarakat dengan kepolisian. Kita ingin agar di Tanggamus aman tidak ada begal. Kalau melihat lapor jangan main hakim sendiri dan aktifkan ronda kalau perlu,\"ujar Tobas sapaan akrab Taufik Basari. (zep/ral)
Sumber:
