Jalinbar Tanggamus Minim Rest Area, Supir Mengeluh
KOTAAGUNG - Minimnya fasilitas tempat istirahat atau rest area yang ada di jalan lintas barat (Jalinbar) Kabupaten Tanggamus dikeluhkan para sopir yang melintas di ruas jalan tersebut. Mereka menilai rest area merupakan salah satu fasilitas penting bagi pengendara roda empat, terutama ketika mereka kelelahan atau mengantuk. Salah satu supir truk, Robian mengaku, Jalinbar di Tanggamus didominasi tanjakan, turunan dan tikungan tajam. Seperti di Jalinbar Pekon Batu Keramat, Kotaagung Timur, dengan kondisi jalan menurun serta banyak tikungan. \"Belum lagi dengan badan jalan yang terbilang cukup sempit, apalagi di Pekon Sedayu dan Semaka yang dikenal dengan tanjakan ekstrem. Dengan kondisi seperti ini, keberadaan rest area di beberapa titik sangat diperlukan para sopir untuk beristirahat,\"katanya, kemarin (18/4) Robian mengaku, kerap kesulitan mencari tempat istirahat saat kelelahan akibat perjalanan yang cukup jauh. Seperti di Bengkunat-Sedayu mencapai 3 km dan juga di lajur Gisting-Pasar Simpang juga sangat jauh. Akibat para supir harus melaju kan kendaraan secara perlahan, meski terkadang ban mobil keluar dari aspal jalan, hal ini yang membahayakan pengendara lain.“Dengan kondisi ini, maka sejenis mobil truk besar, haruslah benar-benar prima mesinnya. Tapi namanya mesin, kita tidak bisa memprediksi. Jika ada rest area, kami dapat mendinginkan mesin, mengecek rem dan kondisi mobil lainnya,” ujarnya. Untuk itu, ia pun berharap agar pemerintah setempat memperhatikan sarana rest area di ruas jalan tersebut. Karena jika sopir kelelahan tetapi tidak ada tempat beristirahat, risiko terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan lalu lintas. “Saya meminta kepada pemerintah, baik itu pusat, provinsi, dan kabupaten untuk membuat rest area di titik rawan lakalantas. Ini juga untuk menekan terjadinya lakalantas di Tanggamus,” pintanya. Diketahui, selama ini sering terjadi kecelakaan, yaitu terjungkalnya truk-truk besar di ruas Jalinbar Tanggamus, yang membahayakan jiwa pengemudi dan warga. Kecelakaan ini diperkirakan karena rem blong, dan akibat gangguan teknis lainnya. Selain itu juga, Jalinbar yang kerap menelan korban yakni tanjakan Sedayu atau yang sering masyarakat sebut tanjakan mayit. Selain jalan sempit juga tanjakan dan tikungan terlalu curam.(zep)
Sumber: