Praktik Rentenir Berkedok Bank Keliling Dikeluhkan. Ini Sasarannya
Bank keliling berkedok koprasi dikeluhkan warga. Foto ilustrasi/net--
RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Selama ini masih banyak yang mengandalkan bank keliling untuk mendapat modal usaha mereka.
Akibatnya, warga terjerat oleh bunga pinjaman yang sangat mencekik. Praktik rentenir berkedok bank keliling ini juga tak segan memakai nama koperasi simpan pinjam.
Menurut salah satu masyarakat di Kecamatan Kotaagung Rohman, praktek bank plecit ini mudah ditemukan.
Mereka beroperasi dengan cara berkeliling di pasar dan dari kampung ke kampung.
Tidak hanya itu, guna memastikan supaya korban tergiur petugas bank ini berkedok sebagai bank keliling atau juga koperasi simpan pinjam.
“Adanya bank keliling atau rentenir ini sudah lama, Sekarang saja sudah banyak pedagang yang terjerat utang dengan renternir karena keuangannya makin sulit,” katanya
Tapi, masyarakat mengaku terpaksa meminjam uang dari praktik tersebut, karena cara itu paling terbilang mudah mendapatkan modal.
“Kalau ke bank resmi harus ada agunan dan enjelimet banget. Tapi kalau bank keliling ini hanya bermodalkan KK atau KTP uang bisa langsung cair,”ujarnya.
Rohman mengaku, banyak sebutan masyarakat terhadap para rentenir itu.
Ada yang menyebut lintah darat, yakni praktik bank gelap yang menawari pinjaman dan menarik tagihan dengan mecekik nasabahnya.
“Sebenarnya kami sangat mengharapkan suntikan modal tanpa diembel-embeli agunan dan sejumlah persyaratan yang menurut kami susah dibuat itu,”kata Warga Kotaagung lainnya Masri.
Masri menjelaskan, dengan kondisi para pelaku UKM yang terbentur soal modal usaha ini tentu saja menjadi sasaran empuk bagi para rentenir.
Sumber: