Hasil Riset Unhan Keluar, Hanya PT.PAL dan P. Pindad Yang Cocok

Hasil Riset Unhan Keluar, Hanya PT.PAL dan P. Pindad Yang Cocok

KOTAAGUNG - Universitas Pertahanan (Unhan) sudah mengeluarkan hasil risetnya terkait wacana pembangunan kawasan industri pertahanan di Kabupaten Tanggamus. Berdasar hasil riset tersebut disimpulkan hanya PT.Pindad dan PT.PAL saja yang layak dan cocok sementara PT.Dirgantara Indonesia (DI) dinilai tidak cocok. Menurut Sektretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kabupaten Tanggamus, Muayin mewakili Kepala Litbang Tanggamus Gilas B.Kurniawan, hasil riset tersebut diketahui saat menghadiri seminar hasil Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) yang dilaksanakan mahasiswa, dosen dan dekan Unhan pada akhir Februari lalu. Hasilnya PT Pindad sesuai dikembangkan di register 27 dan 28, namun lebih diberatkan ke register 28. Tapi untuk lokasi uji coba peluncuran roket tidak direkomendasikan di wilayah tersebut tetapi di wilayah Way Batang (perbatasan Lampung dan Bengkulu). Kemudian untuk PT PAL juga sesuai dikembangkan di register 28 yang nantinya menyatu dengan lokasi Kawasan Industri Maritim (KIM) yang sudah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Sedangkan PT DI, dinyatakan tidak sesuai dikembangkan di register 27 dan 28 karena topografi yang tidak memungkinkan dan direkomendasikan di wilayah yang telah miliki runway yakni Lanud Pangeran M Bun Yamin \"Itu sifatnya hasil penelitian Unhan, apakah nanti di Tanggamus akan jadi lokasi kawasan industri pertahanan atau tidak, itu keputusan Kementerian Pertahanan yang tentu disetujui Presiden,\" tutur Muayin, Rabu sore (25/4). Muayin yang mewakili Pemkab Tanggamus, Menyatakan menerima hasil riset tersebut. Kemudian mengenai bisa direalisasikan atau tidak, itu keputusan pemerintah pusat. Sebab hasil riset tersebut dibuat secara objektif tanpa muatan atau kepentingan dari pihak manapun. \"Kami juga sebagai pemerintah hanya pasrah, jika nanti bisa diwujudkan di sini maka kami akan mendukung penuh. Dan jika tidak terlaksana maka pemerintah pusat punya pertimbangan lebih matang,\" terang Muayin. Di luar itu hasil statistik deskriptif Tanggamus menunjukan lokasi kawasan industri memadai dari segi kontrol akses publik, sistem kontrol produk, kondisi tanah, serta prasarana transportasi dan lalulintas. Namun Unhan juga menyampaikan, apabila industri pertahanan jadi direalisasikan maka semua bangunannya harus tahan terhadap bencana. Kemudian harus ada kajian mendalam terhadap alih fungsi lahan hutan lindung dan analisis dampak lingkungan sehingga ekosistem sekitar area tetap terjaga. Sebab kawasan industri pertahanan lebih diarahkan pada lahan hutan lindung register 28 (Gisting, Limau, Cukuh Balak), dan register 27 (Cukuh Balak, Kelumbayan Barat, Kelumbayan). \"Untuk kondisi masyarakat, hasil penelitian di sini masuk daerah tentram, tidak ada gejolak yang berpotensi pada gangguan keamanan dan keselamatan. Adanya jalur koordinasi dengan kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, ormas dan unsur kemasyarakatan lainnya dalam menjaga keamanan daerah,\" sebut Muayin. Sekadar mengingatkan, Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mewacanakan pemindahan industri pertahanan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Provinsi Lampung atau tepatnya Kabupaten Tanggamus dinilai cocok untuk dikembangkan sebagai Industri Pertahanan. Bahkan sebagai keseriusannya Menhan RI Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan ke Tanggamus,Kamis (24/8) 2017 lalu. “\"Kami sudah melaksanakan survei ke beberapa daerah untuk menentukan lokasi yang cocok untuk membangun industri pertahanan dan KIM ini lokasinya cocok, sebab dari segi lahan luas, lautnya tidak dangkal dan tidak terlalu rawan dengan gempa sehingga memungkinkan untuk industri perkapalan seperti pembuatan kapal selam,” ujar Ryamizard kala itu. Tak lama dari Kunker Menhan ke Tanggamus, Mahasiswa Program Pasca Sarjana Unhan kemudian melakukan kuliah kerja dalam negeri (KKDM) yang dimaksudkan untuk melakukan penelitian dan riset apakah cocok Kabupaten Tanggamus tepatnya di kecamatan Kotaagung Timur –Limau dan Cukuhbalak dikembangkan menjadi industri pertahanan.(ral)

Sumber: