Jembatan Sampangturus Dibangun Tahun Ini
WONOSOBO - Kabar gembira bagi masyarakat Pekon Sampangturus Kecamatan Wonosobo, pasalnya,Pemkab Tanggamus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat bakal merealisasikan pembangunan infrastruktur jembatan yang memang sudah lama didambakan. Kepala Dinas PUPR Tanggamus, Riswanda Djunaidi melalui Kabid Bina Marga Ishak Basuki mengatakan, pembangunan jembatan Sampangturus diprioritaskan lantaran sangat dibutuhkan oleh warga setempat. \"Di Pekon Sampangturus itu kan ada dua aliran anak sungai yang belum ada jembatannya. Makanya pembangunan jembatan di Sampangturus diprioritaskan supaya akses warga dipekon setempat bisa lebih mudah, \" kata Ishak, Kamis (3/5). Menurutnya, pembangunan jembatan di Pekon Sampangturus itu akan dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama akan dilakukan pembangunan pada bagian bawah jembatan, sementara untuk tahap kedua akan dilakukan pembangunan pada bagian atas jembatan. \"Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap, menggunakan kontruksi beton bertulang dengan panjang jembatan sekitar 10 meter,\" ujar Ishak. Saat ditanya berapa jumlah anggaran dana untuk pembangunan Jembatan Sampangturus ia mengaku tidak mengetahuinya secara pasti, namun yang pasti kata dia, untuk pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan paling lambat Oktober dengan masa kontrak hingga Desember 2018. \"Mudah-mudahan paling lambat Oktober nanti sudah mulai bisa dilaksanakan pembangunannya,\" sebut Ishak. Untuk diketahui sebelumnya, saat musim penghujan aktivitas warga di Pekon Sampangturus, Kecamatan Wonosobo seperti lumpuh. Pasalnya, jalur sungai yang menjadi satu-satunya akses warga untuk keluar masuk pekon itu tidak bisa dilalui lantaran kondisi arus sungai yang cukup deras. Akibatnya, warga terpaksa harus berdiam diri di pekomnya hingga menunggu aliran sungai kembali normal. \"Kalau dimusim penghujan aktivitas warga disini lumpuh, karena tidak bisa kemana-mana. Jangankan mau keluar pekon, mau nyebrang ke dusun lainnya saja tidak bisa karena kondisi aliran air sungainya sangat deras,\" kata warga setempat Rosita. Padahal, lanjut dia, jalan sungai tersebut merupakan akses utama warga, baik untuk keluar masuk pekon maupun mengeluarkan hasil bumi. Dengan kondisi yang demikian membuat mobilitas warga terganggu. \"Ada dua jalan sungai. Lebarnya sekitar 7 meter. Dan dua-duanya tidak ada jembatannya,\" katanya. Menurutnya, tidak ada alternatif lain untuk keluar masuk pekon selain melewati jalan sungai tersebut.\"Tidak ada jalan lain, karena jalan sungai inilah satu-satunya akses kami untuk keluar masuk pekon,\" ujar Rosita. Untuk itu, ia berharap agar Pemkab Tanggamus melalui dinas terkait dapat mengupayakan pembangunan jembatan permanen agar aktivitas warga bisa kembali lancar, khususnya jika dimusim penghujan.\"Ya, kami hanya berharap agar pemerintah dapat segera membangun jembatan permanen, supaya kami bisa beraktivitas di saat musim penghujan,\" ungkap Rosita.(Uji)
Sumber: