Dongkrak PAD Melalui Zonita

Dongkrak PAD Melalui Zonita

KOTAAGUNG - Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Tanggamus terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) , salah satu cara yang ditempuh adalah dengan penyesuaian zona nilai tanah (Zonita). Menurut Kepala Bappenda Tanggamus, Suhartono, dengan penyesuaian Zonita maka nilai jual objek pajak (NJOP) tanah juga mengalami perubahan yang tadinya kecil sekali sekarang menyesuaikan dengan harga pasaran dan harga riil tanpa dibuat-buat sesuai keinginan si pembeli tanah. \"NJOP yang dulu dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang. Contohnya di Kecamatan Semaka, tanah di Pekon Sukaraja harga tertinggi tahun 2014 Rp12 ribu per meter persegi, sekarang Rp95 ribu per meter persegi. Untuk di Kecamatan Gisting, tanah di Pekon Purwodadi dulu Rp41 ribu per meter persegi sekarang menjadi Rp1 juta permeter persegi. Itu baru sebatas contoh, yang jelas semua harga tanah di kecamatan lain juga menyesuaikan, \"kata Suhartono, Senin (7/5). Dengan Zonita, lanjut Suhartono, manfaat yang didapat daerah, adalah meningkatnya PAD. \"Penyesuaian harga baru ini jelas sangat positif sekali bagi daerah, contohnya dalam waktu dekat bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) akan meningkat sehingga otomatis ditahun 2019 pajak bumi dan bangunan (PBB) juga mengalami peningkatan harga,\" ujar mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) itu. Ia mengakui kalau dulu ada permainan angka untuk menghindari terkena pajak dalam jumlah besar. Untuk sekarang ini peraturan dibuat lebih ketat dan sudah diketahui kepala pekon atau camat masing-masing. \"Kalau dulu kan, harga tinggi dibuat dikwitansinya dengan nilai rendah sehingga BPHTB nya kecil, kalau sekarang sudah tidak bisa lagi. Kedepan nanti akan dibuatkan peraturan bupati-(perbup)nya yang mana akan sejalan dengan peraturan diatasnya,\" terang Suhartono. Dengan penyesuaian zonita ini, Suhartono berharap dapat mendongkrak PAD dari sektor BPHTB dan PBB. \"Tujuan dari program ini untuk akselerasi pendapatan daerah. Kalau PAD naik maka berimbas juga dengan pembangunan. Untuk tahun lalu dari sektor BHTB dari target Rp3 miliar tercapai Rp 1 miliar. Tahun ini kami optimis bisa mencapai Rp3 miliar,\"ujarnya.(ral)

Sumber: