Capaian Kinerja Makro Membaik,Pj Bupati Ingatkan OPD Tidak Terlena
Pemkab Tanggamus menggelar Konsultasi Publik Ranwal RPJPD Kabupaten Tanggamus tahun 2025-2045 di Ruang Rapat Utama Setdakab Tanggamus, Kamis 14 Desember 2023, Foto Diskominfo --
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Penjabat (Pj) Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan membeberkan indikator kinerja makro yang telah dicapai oleh Kabupaten Tanggamus.
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Tanggamus saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanggamus Tahun 2025-2045 di ruang rapat utama sekretariat daerah kabupaten (Setdakab) Tanggamus, Kamis 14 Desember 2023.
Dalam pemaparannya, Pj bupati mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus pada tahun 2011 mencapai 5,87%,sedangkan di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus mengalami penurunan menjadi 4,16%.
Penurunan ini merupakan dampak Pandemi Covid-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus mengalami kontraksi sebesar -1,77% di tahun 2020. Periode sulit di tahun 2020 menjadi ujian bagi keberlanjutan pembangunan ekonomi di Kabupaten Tanggamus.
BACA JUGA:Pemkab Pringsewu Gelar Konsultasi Publik RPJPD
BACA JUGA:Dinas LH Gelar Kegiatan KLHS RPJPD Tahun 2025-2045
Yang kedua, mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana pada tahun 2010 sebesar 60,09 dan meningkat menjadi 67,86 di tahun 2023. Peningkatan IPM ini menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakatnya semakin membaik.
Ketiga Persentase penduduk miskin.Persentase penduduk miskin pada tahun 2010 sebesar 18,3 persen, dan pada tahun 2023 ini turun menjadi 10,52 persen.Penurunan persentase penduduk miskin Kabupaten
Tanggamus menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakatnya semakin meningkat.
Keempat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Tanggamus pada tahun 2010 sebesar 4,76 persen, dan pada tahun 2022 menurun menjadi 3,70 persen. Penurunan TPT ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja di Kabupaten Tanggamus semakin meningkat.
Kelima Indeks Gini. Indeks Gini tahun 2011 sebesar 0,292 dan menurun di tahun 2022 menjadi 0,261. Penurunan indeks gini menunjukkan adanya redistribusi kekayaan yang lebih merata dan ketimpangan pendapatan masyarakat semakin berkurang
Meskipun telah banyak pencapaian yang telah diraih, Pj bupati mengingatkan agar tidak mudah terlena dengan pencapaian tersebut.
"Evaluasi yang bijaksana perlu dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tersebut,menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan yang lebih efektif dan efisien di masa depan,"kata Mulyadi.
"Saya yakin bahwa dengan kerja sama dan sinergitas dari seluruh pemangku
Sumber: