Disuplai Dana Desa, Pengangguran Justru Meningkat

Disuplai Dana Desa, Pengangguran Justru Meningkat

FIN, JAKARTA- Warga pedesaan turut menyumbang angka pengangguran di tanah air. Kenaikannya mencapai 0,03 persen berdasarkan data tingkat pengangguran terbuka (TPT). Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, mengatakan, pengangguran di desa dipengaruhi oleh sektor informal bidang pertanian. Di mana usai musim panen, para petani kembali menganggur. \"Tetapi kita berharap dan optimis dengan adanya program dari Kemendes PDTT terkait program Dana Desa yang di dalamnya ada Program Padat Karya membuka peluang kesempatan kerja di desa,\" ujarnya di Gedung Bappenas kemarin. Dia pun menilai situasi naiknya pengangguran di desa sifatnya tidak permanen. Sebab pada situasi tertentu seperti masa panen datang dan harga komoditas meningkat maka pengangguran juga otomatis akan turun. Adapun untuk segala sektor di tanah air, lanjut Hanif, tren tingkat pengangguran terbuka (TPT) selalu menurun. Pada tahun 2015 jumlah TPT sebesar 7,31 persen, namun mengalami penurunan pada tahun ini yang mencapai 6,45 persen. \"Pertumbuhan sektor manufaktur, pariwisata, makanan dan minuman ini cukup berkontribusi menyerap tenaga kerja,\" ungkapnya. Dari total jumlah penyerapan angkatan kerja baru di era pemerintahan Jokowi dari 2015-2018 sekitar 9,6 juta orang, industri pengolahan menyerap 24,52 persen. Adapun retail besar, kecil dan reparasi motor 11,1 persen. Untuk administrasi pemerintahan atau jaminan sosial 10,9 persen, konstruksi 10,88 persen, dan kegiatan jasa 7 persen. Sementara akomodasi, kuliner, dan rekreasi hanya menyerap empat persen lapangan kerja. \"Kalau bicara pengangguran kita harus katakan capaian yang ada belum sesuai yang kita harapkan. Namun kita harus jujur melihat trennya, pengangguran terus menurun,\" jelas Menaker. Hanif memaparkan sejak 2015, angka pengangguran terbuka tercatat 6,28 persen, lalu turun lagi 5,61 persen pada 2016. Kemudian Kemenaker kembali mengklaim angka pengangguran terbuka semakin turun pada 2017 dengan angka 5,50 persen. Hingga sekarang (2018) trennya terus menurun menyentuh angka 5,34 persen. \"Trennya terus menurun setiap tahun. Ini adalah tahun angka pengangguran paling rendah,\" klaim Hanif. (rdi/rdo/fin)

Sumber: