Natarang Mining Bangun Tanggul Darurat, Pemkab Diminta Partisipasinya
BANDARNEGERISEMUONG - Kondisi sungai Way Semuong di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, memprihatinkan. Selain kondisinya yang sudah dangkal, sebagian besar tanggul sungai Way Semuong juga sudah jebol akibat diterjang banjir. Kondisi tersebut membuat warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Way Semuong khawatir. Pasalnya setiap diguyur hujan dengan intensitas tinggi, air sungai kerap meluap ke pemukiman warga. Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang tinggal di bantaran sungai Way Semuong, PT. Natarang Mining menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa satu alat berat jenis eksavator. Alat berat itu diperuntukan membangun tanggul serta menormalisasi sejumlah aliran sungai tersebut. Humas PT. Natarang Mining Gupron Umar mengatakan, pembangunan tanggul dan pengerukan aliran sungai Way Semuong ini dilakukan untuk mencegah meluapnya air sungai ke pemukiman warga. \"Ada sekitar 500 meter panjang tanggul yang kita bangun yakni tanggul di Pekon Gunungdoh dan Banding,\" kata Gupron, kemarin (18/11). Selain untuk pembangunan tanggul, satu alat berat program CSR yang diterjunkan perusahaan tambang emas itu juga diperuntukkan membenahi saluran irigasi di Pekon Rajabasa dan Gunungdoh, yang sebelumnya tertimbun material banjir. \"Alat berat itu juga kita gunakan untuk membantu membersihkan material banjir yang mengendap di saluran irigasi Pekon Rajabasa dan juga Gunungdoh, \" terangnya. Hasanudin, salah seorang warga Pekon Gunungdoh mengaku bersyukur dengan digulirkannya program CSR oleh PT. Natarang Mining. Ia mengaku, program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di tiga pekon yakni Pekon Gunungdoh, Banding dan Rajabasa. \"Saya ucapkan terimakasih kepada PT. Natarang Mining karena sudah menurunkan alat berat untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah banjir, \" ungkapnya. Sementara itu, Kepala Pekon Banding Abu Sofyan berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus agar dapat melanjutkan pembangunan yang dilakukan oleh PT. Natarang Mining. \"PT. Natarang Mining sudah membantu kami dalam membuat tanggul darurat. Dan kami berharap agar Pemkab Tanggamus juga bisa membantu mengupayakan pembangunan bronjong, supaya tanggul bisa lebih kuat. Karena tanggul yang dibangun oleh PT. Natarang Mining ini bersifat sementara, hanya untuk mencegah meluapnya air sungai, \" ujarnya. Terpisah, Anggota DPRD Tanggamus Baharen menuturkan, sebenarnya pasca banjir beberapa waktu lalu pembronjongan dan normalisasi sungai ini sudah disampaikan ke Pj. Bupati Tanggamus Ir. Zainal Abidin, namun sayangnya belum terealisasi. \"Kami akan berusaha semakimal mungkin mengupayakan pembangunan bronjong ini agar di anggarkan di APBD 2019, \" tuturnya. Menurutnya, pembangunan bronjong tersebut sejatinya memang wewenang Pemerintah Provinsi Lampung. Namun karena sudah sering diusulkan dan tidak direalisasikan, maka Pemkab bisa mengambil alih wewenang pembangunan tersebut. \"Mudah-mudahan setelah dilantiknya Bu Hj. Dewi Handajani dan Pak Hi. AM. Syafi\'i sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus bisa merealisasikan pembangunan bronjong. Karena pembangunan bronjong ini memang benar-benar diharapkan oleh masyarakat,\" ungkap Baharen. Diketahui program CSR bantuan alat berat eksavator yang digulirkan PT. Natarang Mining ini merupakan usulan yang dilakukan oleh empat Anggota DPRD Tanggamus yakni Baharen, Buyung Zainuddin, Ahmadiyan dan Zarkoni, beberapa waktu lalu. Keempat Anggota Dewan itu langsung terjun ke perusahaan tambang emas meminta agar perusahaan mengupayakan bantuan alat berat untuk membenahi sungai Way Semuong yang kondisinya kian memprihatinkan. (uji)
Sumber: