Perusahaan Tambang Dituding Jadi Penyebab Banjir

Perusahaan Tambang Dituding Jadi Penyebab Banjir

KOTAAGUNG—Bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Bandarnegerisemuong akibat sungai yang meluap menjadi sorotan dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Tanggamus Kurnain. Menurut Kurnain kerusakan alam menjadi penyebab terjadinya banjir. Kerusakan alam tersebut, lanjut Kurnain lantaran adanya eksploitasi alam yang dilakukan perusahaan tambang di Kecamatan Bandarnegerisemuong. \"Kalau dilihat itu karena adanya tambang terbuka diarea hutan, pohon-pohon ditebangi, sehingga saat hujan tidak ada lagi resapan air yang menyebabkan air langsung menuju sungai,\" kata Kurnain, kemarin. Atas kejadian bencana banjir tersebut, Kurnain meminta agar dinas terkait mengevaluasi izin serta melakukan langkah-langkah, sehingga kejadian banjir tidak lagi terjadi. \"Dinas terkait harus mengecek aktivitas tambang terbuka tersebut, jangan sampai masyarakat kita yang jadi korban,\" tegas Polisi Partai NasDem tersebut. Selain menuding sebagai penyebab banjir, Kurnain juga menyangkan minimnya kontribusi perusahaan tambang tersebut. \"Saat ini pemerintah membutuhkan alat berat berupa eksavator, ini kok nggak ada kontribusinya perusahaan itu dengan meminjamkan alat berat, malah pemkab harus sewa ke perusahaan alat berat, kan miris,\" pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanggamus sejak Jumat Siang (30/11) hingga Sabtu Malam (1/12) menyebabkan sungai Way Semuong meluap. Sedikitnya 200 rumah warga di Pekon Banding, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 80 cm. Kepala Pekon Banding Abu Sofyan menjelaskan, banjir akibat luapan air sungai Way Semuong itu terjadi pada Jumat Malam sekitar Pukul 20.30 WIB.\"Tanggul sungainya jebol akibat diterjang banjir, jadi air masuk ke pemukiman lewat tanggul yang jebol, \" katanya, Sabtu (1/12). Menurutnya, terdapat sedikitnya 40 meter kondisi tanggul yang sudah jebol. Ia mengaku, warga di Pekon Banding masih siaga banjir, sebab tanggul sungai yang jebol belum diperbaiki. \"Jika hujan turun lagi dan tanggul belum diperbaiki dimungkinkan air sungai akan kembali meluap ke pemukiman warga, \" terang Abu Sofyan. Sementara itu, Anggota DPRD Tanggamus Ahamdiyan sudah meninjau lokasi banjir di Pekon Banding, Sabtu (1/12) Pagi. Menurutnya, Pemkab Tanggamus harus segera memperbaiki tanggul yang sudah jebol, sebab jika tidak segera diperbaiki maka banjir akan kembali merendam pemukiman warga Pekon Banding.  \"Kalau nggak segera diperbaiki dimungkinkan akan terjadi banjir yang lebih besar dan bisa meluas ke pekon-pekon lainnya. Nah untuk itu saya minta agar Pemkab Tanggamus bisa memberikan bantuan alat berat untuk membangun tanggul darurat guna mencegah air kembali meluap ke pemukiman warga,\" pungkasnya.(uji/ral)

Sumber: