PT. Natarang Mining Bantah Tudingan Jadi Penyebab Banjir

PT. Natarang Mining Bantah Tudingan Jadi Penyebab Banjir

KOTAAGUNG—PT.Natarang Mining (NM) membantah tudingan dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Tanggamus Kurnain, yang menyebut jika adanya tambang terbuka di kawasan hutan diatas sungai Way Semuong menjadi penyebab terjadinya luapan sungai Way Semuong. Menurut Humas PT. Natarang Mining Gufron Umar, pihaknya mengakui jika kerusakan alam memang menjadi penyebab terjadinya banjir. Namun ia membantah, kalau kerusakan alam mutlak ulah dari perusahaan tambang emas tersebut. \"Iya, paling 0,01 persen yang disebabkan oleh tambang terbuka PT. Natarang Mining. Karena PT. Natarang Mining hanya memiliki luas lahan sekitar 40 hektare, sementara di atas sungai Way Semuong ini ada ratusan ribu hektare areal kebun masyarakat,\" kata Gufron kepada Radar Tanggamus, kemarin (4/12). Namun saat ditanya apakah benar perusahaan tambang yang berada di dekat aliran Way Semuong minim kontribusi seperti yang ditudingkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Tanggamus Kurnain, Gufron membantahnya. Menurutnya, PT. Natarang Mining sudah berkontribusi untuk masyarakat. Beberapa waktu lalu PT. Natarang Mining juga sudah menyalurkan bantuan CSR berupa alat berat untuk membangun tanggul darurat di sungai Way Semuong. \"Beberapa waktu lalu kami sudah bangun tanggul darurat di sungai Way Semuong, tepatnya di Pekon Banding dan Gunungdoh. Selain itu kami juga melakukan pengerukan irigasi di Pekon Rajabasa yang tertutup material banjir, \" terangnya. Namun saat ditanya persoalan sewa alat berat perusahaan tambang kepada Pemkab Tanggamus, Gufron mengaku tidak mengetahuinya. Namun Menurutnya, kontribusi PT. Natarang Mining sudah sesuai aturan.\"Terkait Pemkab nyewa alat berat saya nggak tau,\" ungkapnya. Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Pengelolaan Hutan (KPH) Kotaagung Utara, Zulhaidir, mempunyai pendapat lain mengenai aktivitas tambang terbuka dikawasan hutan oleh PT.Natarang Mining.”Jika melihat dari luasan lahan yang dipakai untuk tambang terbuka saya rasa bukan menjadi penyebab banjir yang terjadi, tapi memang kita akui kondisi kawasan hutan kita memprihatinkan,” ujar Zulhaidir. Diberitakan sebelumya, bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Bandarnegerisemuong akibat sungai yang meluap menjadi sorotan dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Tanggamus Kurnain. Menurut Kurnain, kerusakan alam menjadi penyebab terjadinya banjir. Kerusakan alam tersebut, lanjut Kurnain lantaran adanya eksploitasi alam yang dilakukan perusahaan tambang di Kecamatan Bandarnegerisemuong. \"Kalau dilihat itu karena adanya tambang terbuka diarea hutan, pohon-pohon ditebangi, sehingga saat hujan tidak ada lagi resapan air yang menyebabkan air langsung menuju sungai,\" kata Kurnain, kemarin. Atas kejadian bencana banjir tersebut, Kurnain meminta agar dinas terkait mengevaluasi izin serta melakukan langkah-langkah, sehingga kejadian banjir tidak lagi terjadi. \"Dinas terkait harus mengecek aktivitas tambang terbuka tersebut, jangan sampai masyarakat kita yang jadi korban,\" tegas Polisi Partai NasDem tersebut. Selain menuding sebagai penyebab banjir, Kurnain juga menyangkan minimnya kontribusi perusahaan tambang tersebut. \"Saat ini pemerintah membutuhkan alat berat berupa eksavator, ini kok nggak ada kontribusinya perusahaan itu dengan meminjamkan alat berat, malah pemkab harus sewa ke perusahaan alat berat, kan miris,\" pungkasnya.(uji/ral)

Sumber: