Kondisi Mulai Membaik, Dua Posko Tanggap Darurat Dibubarkan
KOTAAGUNG—Posko tanggap darurat terdampak bencana yakni banjir dan tanah longsor di Kecamatan Kelumbayan dan Kelumbayan Barat resmi dibubarkan.Hal itu seiring telah membaiknya kondisi wilayah dan masyarakat pasca bencana November lalu. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Romas Yadi, mengatakan, pembubaran posko memang sudah sesuai jadwal yakni 14 Desember 2018. Posko ini untuk menangani bencana yang melanda kedua kecamatan tersebut, personel BPBD yang telah membantu warga juga sudah ditarik seluruhnya, kondisi disana juga telah membaik. \"Hasil penanganan kedaruraran selama dua pekan, seluruh akses jalan di Kec Kelumbayan dan Kelumbayan Barat sudah terbuka. Penanganan yang dilakukan adalah penyingkiran material longsor yang menutupi jalan dan membuat jembatan-jembatan darurat, terakhir jalan yang tertutup di Dusun Padang Selong dan Pematang Neba, Pekon Penyandingan, sekarang sudah bisa dilewati,\"kata Romas Yadi, Minggu (16/12). Kendati posko telah dibubarkan, bantuan bagi warga diwilayah tersebut terus didistribusikan, yakni seperti beras. Terakhir bantuan yang dikirim ke wilayah Kelumbayan dan Limau dengan rincian untuk Kelumbayan dan Kelumbayan Barat sekitar 36 ton, sedangkan untuk Kecamatan Limau 8 ton lebih, bantuan tersebut telah didistribusikan pada Jumat lalu. \"Kendati kondisi disana telah membaik, akan tetapi bantuan tetap kita berikan. Bahan makanan yang digalang melalui posko-posko harus didistribusikan dan Jumat lalu telah kita kirim bantuan tersebut. Ini bentuk perhatian dari Bupati Hj. Dewi Handajani, bahwa penanganan masalah bencana tidak setengah-setengah, artinya kendati disana telah berangsur membaik bantuan terus kita kirim,\"ujar Romas. Untuk data kerusakan, Romas mengaku belum mengetahui data valid. Sebab pendataan dilakukan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR. Hasil dari verifikasi tim keduanya belum final dan belum ada pembahasan bersama. \"Nanti akan rapat bersama hasil verifikasi seluruh tim tanggap bencana, dan hasil validasi dari beberapa instansi akan dikumpulkan, di sanalah baru diketahui data valid kerusakan,\"tandasnya. (iqb)
Sumber: