Pangan Balak Meriahkan HUT Ke 14 Pekon Sukajaya

Pangan Balak Meriahkan HUT Ke 14 Pekon Sukajaya

--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Pekon Sukajaya ke 14, pemerintah pekon setempat menggelar acara Pangan Balak, Kamis 3 Juli 2025, di Gedung Keserasian Pekon Sukajaya.

Hadir dalam kegiatan tersebut , Camat Semaka Syafrizal, Ketua Apdesi Kecamatan Semaka Abdul Karim, Ketua Apdesi Kecamatan Pematangsawa Apriyal dan Kepala Pekon se Kecamatan Semaka.

Lalu, Pemuka Adat Saibatin Pekon Sukajaya, Talang Agung, Sukabumi, Reno Priadini Adityawan (Batin Mangku Desa) dan Istri Ira Yanti (Batin Minak Ayu), Kepala Polsek Semaka, Danramil, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama.

Kepala Pekon Sukajaya yang juga Ketua Apdesi Semaka, Abdul Karim  dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Pangan Balak atau Pangan Agung baru pertama kali dilaksanakan di Pekon Sukajaya dan dijadikan agenda rutin tahunan setiap memperingati HUT Pekon Sukajaya.

BACA JUGA:HUT Pekon Kacapura ke-52, Dimeriahkan dengan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk

BACA JUGA:Jadikan Pangan Balak Event Tahunan

"Syukur Alhamdulillah pada hari ini kita bersama melaksanakannya dalam suasana gembira dan sukacita di ikuti oleh segenap elemen dan komponen masyarakat khususnya Sukajaya dan juga kita bisa mengundang para tokoh pemuka adat di Kecamatan Semaka, Pematangsawa, Pengikhan, Dalom, Batin, Khaja, Adipati, Jakhu Suku, dan para Jukhagan," katanya.

Ia menyampaikan bahwa Pangan Balak yang dilaksanakan ini merupakan salah satu dari beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ulang Tahun ke- 14 Pekon Sukajaya. Dimana seluruh rangkaian yang telah dilaksanakan berlangsung dengan sukses dan meriah, disambut dengan antusiasme oleh warga masyarakat pekon, yang luar biasa.

Mulai dari pagelaran Karnaval Budaya arak buarak, tari pedang, piccak khakot, khudat, salam pusalam, sekhah busekhah, nukhun pahakh, nukhun talam, yang pelaksanaannya mencerminkan kearifan budaya lokal setempat yang masih dilakukan untuk menjaga dan melestarikan warisan turun temurun.

"Pangan Balak atau dalam bahasa lampungnya, pangan Balak merupakan salah satu dari bentuk ragam budaya daerah Lampung yang wajib kita lestarikan, hal ini sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi Budaya dan kearipan Lokal," kata Abdul Karim.

Pangan Balak ini juga, lanjut Karim, merupakan sebuah peristiwa budaya yang sangat unik yang lebih menekankan pada arti sebuah kebersamaan

Selain itu juga sebagai wahana dalam rangka melestarikan Adat istiadat budaya bangsa, makna dan nilai pangan Balak menjadikan kerukunan dan keakraban terjalin dengan baik, karena dalam pangan Balak ini memiliki filosofi yang sangat luhur Budi, yaitu cerminan gotong royong, kebersamaan, rasa syukur pada Allah SWT dan terimakasih pada sesama manusia.

"Acara Pangan Balak ini juga dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan kekayaan budaya Lampung kepada publik secara luas, terlebih khusus penuh harap di tahun tahun kedepan bisa dilaksanakan oleh pekon pekon se kecamatan semaka,"ujar Ketua Apdesi Semaka itu.

Hal itu juga, masih Karim, sesuai dengan Filsafah hidup masyarakat Lampung yang terkandung dalam Pi'il pesenggikhi yaitu Nemui Nyimah (saling bersilaturahmi), Nengah Nyampokh (bergaul dan membaur), dan Sakai Sambaiyan (gotong royong).

Sumber: