Baru Dua Bulan, DBD Sudah Tembus 115 Kasus

Baru Dua Bulan, DBD Sudah Tembus 115 Kasus

KOTAAGUNG—Trend penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tanggamus, tahun 2019 ini diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, pasalnya dalam kurun waktu dua bulan saja, terhitung Januari-Februari tercatat sudah ada 115 kasus DBD. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)Taman Prasi, berkaca dari data tersebut maka sudah dikatakan tinggi karena sudah menembus 115 kasus.  \"Jumlah kasus DBD sebanyak 115 kasus sampai saat ini dan beruntung untuk penderita yang meninggal tidak ada. Tapi untuk jumlah kasusnya memang tinggi,\"kata Taman Prasi mewakili Kepala Diskes Tanggamus, Sukisno, kemarin. Dari semua kasus yang terjadi, ia melanjutkan, kasus tertinggi terdapat di wilayah kewenangan Puskesmas Kota Agung dengan 38 kasus. Selanjutnya dari Puskesmas Talang Padang ada 18 kasus. Dan Puskesmas Pulau Panggung delapan kasus.  Sedangkan puskesmas lain kasusnya di bawah itu. Dan untuk Kota Agung serta  Talang Padang memang lokasi rawan terhadap kasus DBD. Hal itu karena populasi penduduk yang banyak dan kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal.  \"Sekarang kami sudah berjalan tindakan satu rumah, satu juru pemantau jentik (jumantik). Mereka anggota keluarga di rumah masing-masing yang mengawasi ada tindaknya jentik nyamuk,\" ujarnya. Ia menambahkan, untuk DBD hal yang harus diwaspadai adanya jentik nyamuk. Sebab itu akan menimbulkan kasus DBD mewabah. Sehingga kalau bisa dalam setiap rumah bersih dari jentik nyamuk.  \"Kami anjurkan untuk rutin mengadakan  pemberantasan sarang nyamuk (PSN), itu dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama tujuan agar jentik nyamuk tidak ada,\"terangnya.  Ia mengaku hal yang dianggap remeh adalah barang-barang bekas di sekeliling rumah. Padahal itu yang perlu perhatian, karena bisa menampung air hujan yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk, akhirnya menambah populasi nyamuk.   \"Kami harapkan juga kontinuitas untuk membersihkan lingkungan. Jangan terpengaruh kondisi saat ini yang panas karena sekarang masih musim hujan. Dan kondisi hujan bercampur panas mempercepat perkembangan jentik nyamuk,\"tandasnya. (iqb)

Sumber: